INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur kembali mengungkit dan mempertanyakan kejelasan soal perbaikan Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan Kota Sampit, sebab jalan tersebut kerap dikeluhkan oleh masyarakat yang berprofesi sebagai supir.
“Kalau dibiarkan secara terus-menerus akan semakin parah itu jalan, kerusakan jalan tersebut menjadi alasan truk-truk besar akhirnya masuk melintasi jalan dalam kota Sampit. Soal jalan itu pemerintah daerah harus serius dalam menyelesaikan masalah ini, jangan dibiarkan terus berlarut,” kata Rudianur di Sampit, Selasa, 7 Desember 2021.
Rudianur juga mendorong dalam hal ini agar pemerintah daerah kembali mengumpulkan perusahaan-perusahaan sawit yang beroperasi di wilayah Kotim, tujuannya tidak lain untuk menghasilkan kejelasan mengenai perbaikan jalan Mohammad Hatta itu.
Bukan hanya ke pihak perusahaan, pemerintah daerah juga didorong agar bisa kembali melakukan pembahasan dengan pihak pemerintah provinsi. Sebab jalan lingkar selatan Kota Sampit itu berstatus jalan provinsi.
“Kita semua sama-sama tahu bahwa sebelumnya pemerintah provinsi sudah menyetujui anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk perbaikan jalan lingkar Selatan itu, tetapi anggaran itu kembali ditarik oleh provinsi. Ada apa dibalik itu semua, maka dari itu pemerintah daerah juga harus tegas,” bebernya.
Ruas jalan tersebut jelas akan semakin rusak jika terus dibiarkan, dan akhirnya para sopir mengeluh lama kelamaan mereka akan kembali menggunakan ruas jalan dalam kota. Jika demikian, jalan dalam kota akan mengalami kerusakan.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh media ini beberapa pengusaha yang bergerak di bidang transportasi telah diminta memberikan bantuan guna untuk perbaikan jalan Mohammad Hatta. Dari dana urunan itu telah terkumpul sebanyak Rp 10 miliar, tetapi hingga saat ini dari pihak pemerintah daerah setempat belum memperlihatkan gerak-gerik melakukan perbaikan.