INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Dalam sepekan belakangan ini, intensitas kebakaran hutan dan lahan (Kathutla) di Kota Palangka Raya meningkat. Hal ini menjadi kewaspadaan dan perhatian para pihak untuk melakukan pemadaman dan juga membatasi agar tidak terjadi perluasan area yang terdampak kebakaran. Pihak BPBD Kota Palangka Raya dan regu pemadam telah melakukan berbagai upaya, namun kondisinya masih sangat terbatas dan kondisi air yang menjadi kendala di beberapa lokasi pemadaman kawasan hutan dan lahan, Palangka Raya, Senin (21/8/2023).
BMKG perkiraan terjadinya musim kemarau yang lebih ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Kondisi ini menarik perhatian salah satu tokoh pemuda Kalimantan Tengah, H. Heru Hidayat, ST, M.Pd. Ia mengapresiasi berbagai langkah yang telah dilakukan pihak pemerintah dan lainnya dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Namun upaya tersebut tidak akan maksimal apabila tidak menjadi kesadaran dan kerja sama semua pihak termasuk peran serta masyarakat.
Oleh karena itu, Heru yang juga aktivis lingkungan ini menghimbau semua elemen masyarakat baik tokoh agama, adat, perempuan, pemuda dan jejaring komunitas agar bersama-sama para pihak untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali.
Bahkan Heru mengingatkan dampak yang berbahaya dan jangka panjang adalah kesehatan dan kesulitan akses moda transportasi sehingga secara ekonomi dapat menimbulkan kendala. Pengalaman tahun 2015, 2017 dan 2019 mempengaruhi berbagai sektor termasuk pendidikan, proses belajar mengajar menjadi terganggu.
“Kita belajar dari pengalaman, akibat kebakaran hutan dan lahan, menyebabkan semua sektor kehidupan terganggu, dan harapannya tidak akan terjadi kembali di Kalimantan Tengah,” ujar anggota Relawan PKS ini.
Pada musim kemarau ini agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan sembarangan yang berpotensi menimbulkan Karhutla yang berakibat asap tebal dan terganggunya semua sektor kehidupan.
“Dengan adanya himbauan ini diharapkan masyarakat dan semua pihak dapat saling bekerja sama dalam meningkatkan kesiapan siagaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko bencana kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangka Raya,” ujar Heru.
Editor: Andrian