INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bekerjasama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), melaksanakan workshop publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi menengah dan tinggi, Jumat (23/10/2020).
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus berupaya untuk menciptakan lebih banyak sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Tengah yang unggul di bidang riset dan inovasi.
Dalam penyampainya saat membuka acara Publikasi Jurnal Internasional, Mukhtarudin Berharap BRIN Fokus Riset dan inovasi di Kalimantan Tengah.
Dirinya menyampaikan hal itu dalam acara Bakti Teknologi dan Inovasi BRIN dan DPR tahun 2021 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada Sabtu, (16/10/2021).
Kegiatan dengan tema “Pelatihan Publikasi di Jurnal Internasional bereputasi menengah dan Tinggi” itu dihadiri para peserta mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Palangkaraya diantaranya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya.
Hadir juga Politeknik Kesehatan (Poltekes) Palangkaraya dan seluruh peserta pelatihan, baik Dosen, Akademisi, maupun mahasiswa pascasarjana doktoral.
Dalam sambutannya, Mukhtarudin menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung program DPR dan BRIN untuk mendesain berbagai skema pembentukan talenta unggul melalui aktivitas riset bersama para periset memakai infrastruktur riset BRIN untuk pengembangan invensi dan inovasi di Kalimantan Tengah.
“Saya dorong mitra kerja melakukan beragam kegiatan baik pelatihan, Bimtek, sosialisasi kepada masyarakat di Kalteng, seperti pada kegiatan ini,” kata Mukhtarudin.
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini menjelaskan pelatihan publikasi sangat penting, dan hal itu merupakan sarana untuk berkomunikasi antar masyarakat ilmiah dari seluruh Negara di dunia.
“Jadi, hasil riset kita di Indonesia akan memberikan manfaat lebih luas setelah dipublikasikan pada jurnal Internasional,” beber Mukhtarudin.
Publikasi Internasional terkait hasil-hasil penelitian di Indonesia, menurut Muktarudin akan memberi dampak yang menunjukkan posisi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di tanah air.
Akan tetapi, lanjut Mukhtarudin, untuk bisa menembus publikasi internasional diperlukan upaya yang strategis dan cerdas.
“Publikasi menjadi bukti utama orisinalitas penelitian yang dilakukan serta dapat menjadi modal rekam jejak sehingga dapat membangun jejaring internasional melalui publikasinya tersebut,” tandas Mukhtarudin.
Jejaring internasional yang terbangun dapat terjadi apabila jurnal ilmiah banyak dijadikan sumber referensi dan juga dikutip dalam jurnal ilmiah penelitian lain sehingga meningkatkan kuantitas indeks sitasi.
Indeks sitasi ialah salah satu indikator dari kualitas publikasi. Sitasi diukur berdasarkan banyak tidaknya peneliti lain yang mengutip publikasi ilmiah tersebut. Indeks sitasi yang tinggi mencerminkan tingkat kualitas dari sebuah riset yang tinggi pula.
Pria Kelahiran Pangkalan Bun Kalteng ini lantas bilang semakin banyak jurnal ilmiah tersebut dikutip oleh peneliti lain, akan semakin tinggi pula reputasi
peneliti sebagai akademisi.
Oleh karena itu, Mukhtarudin selalu mendorong agar kuantitas dan kualitas riset penelitian dari para peneliti dan akademisi dari Bumi Tambun Bungai Kalteng ini semakin meningkat.
“Acara pelatihan hari ini adalah satu jalan pembuka bagi para peserta. Semoga BRIN kedepan semakin mampu menunjukkan eksistensinya dibidang riset dan semakin mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas riset serta inovasi khususnya di Kalimantan Tengah melalui berbagai bentuk kegiatan maupun pelatihan di waktu yang akan datang,” pungkas Muktarudin.(Yusbob)