INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Menjelang musim kemaru tahun 2021 yang diprediksikan mulai juli hingga Agustus 2021, wilayah selatan Kotawaringin Timur yaitu kecamatan Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut ,dan Teluk Sampit dianggap rawan tejadinya krisis air bersih.
”Tahun lalu setiap kemarau wilayah setalan kotim selalu kesulitan air bersih, oleh sebab itu pemerintah daerah harus melaukan antisipasi terkait hal itu supaya kesedia air bersih tercukupi,” kata Ketua Komisi II DPRD Kotim Hj Darmawati.
Menurutnya jangan hanya mengandalkan pasokan dari PDAM yang langsung mengatarkan mengunakan tangki dan sebagainya. Tapi pemerintah juga perlu melakukan terobosan baru supaya tidak mendatangkan air bersih itu dari kota .
”PDAM untuk wilayah selatan itu harus dimaksimalkan penyalurannya langsung ke rumah warga,” katanya.
Dia juga mengatakan untuk wilayah kecamatan Pulau Hanaut dan Teluk Sampit itu juga harus diperhatikan apalagi daerah sebarang itu menacari air bersih sangat sulit. Oleh sebab itu perlu adanya kajian -kajian atau solusi lagi .
”Kalau cuma bagi profil tank itu masih kurang maksimal nantinya saya pikir di wilayah sana perlu ada sumur bos yang airnya bisa digunakan. Menang di daerah sebarang samuda itu seprti desa Kelapan , Bapinang dan sebagainya itu air sumur bor nya memang sulit namun jika di wilayah itu sudah ada PDAM mini saya yakin semua permasalahan air bersih itu bisa diatasi,” ujarnya.
Dia juga mengatakan apa lagi saat ini wilayah pulau hanaut belum ada solusi untuk masyarakat dalam hal air bersih padahal ini menjadi keluhan setiap tahun ketika kemarau melanda . “Saya harap bupati yang sekarang bisa lebih memperhatikan warga disana selain masalah infrastuktur jalan yang sangat penting adalah air bersih,” pungkasnya.