INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Bermacam dinamika isu sedang berkembang di lingkungan Universitas Palangka Raya, terutama terkait konten tiktok yang beredar luas atas permasalahan-permasalahan yang dialami oleh mahasiswa ketika berkuliah menarik perhatian berbagai pihak.
Sebelumnya, Universitas terbesar di Kalimantan Tengah itu mendapat sorotan setelah isu-isu di dalam kampus dimuat dalam sebuah konten meme yang diupload akun @kritikuskampus di platform sosial media Tiktok.
Menyikapi permasalahan itu Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya (BEM UPR) menggelar pertemuan dengan pimpinan BEM-BEM Fakultas yang ada di UPR, dibersamai oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UPR, Rabu malam 6 September 2023.
Presiden Mahasiswa (Presma) BEM UPR, Permutih Imam Basar dalam keterangannya menyampaikan bahwasanya isu ini menjadi fokus bersama, karena memang apa yang disampaikan sangat relate (nyambung) dengan keadaan sebenarnya. Hal itu senada dengan penuturan dari Ketua-Ketua BEM Fakultas.
“Pada malam kemarin kami mengadakan pertemuan dengan Ketua-Ketua BEM Fakultas yang semuanya kita undang untuk fokus membahas isu yang sekarang lagi ramai di kalangan mahasiswa. Kita juga sangat apresiasi kepada mahasiswa yang menyampaikan keresahannya tersebut, yang artinya sikap kritis masih terawat di kalangan mahasiswa,” ungkap Imam, Kamis 7 September 2023.
Ia mengatakan bahwa rembuk tersebut membuahkan hasil yaitu kesepakatan bersama untuk mendatangi Rektorat UPR dan menemui Rektor sekaligus menyampaikan keresahan-keresahan mahasiswa selama berkuliah.
“Keputusan pada pertemuan kita tadi malam, kedepan akan melakukan mimbar bebas dengan mengundang seluruh civitas akademika untuk bisa berhadir, berbicara dan mendengarkan langsung dari Rektor terkait tanggapan dan solusi dari pihaknya selaku pimpinan UPR,” imbuhnya.
Karena kata Imam, sudah banyak mahasiswa mengeluh terkait berbagai permasalahan yang terjadi di kampus UPR.
Ia juga menyebut bahwa, malam nanti pihaknya akan mengadakan konsolidasi akbar yang juga mengundang seluruh mahasiswa dan civitas akademika Universitas Palangka Raya.
“Hal ini juga kita lakukan untuk menepis tudingan bahwa ormawa-ormawa terkhusus BEM dianggap takut akan intimidasi dalam bergerak menyampaikan berbagai permasalahan didalam kampus seperti yang ditulis di konten. Permasalahan tersebut melingkupi fasilitas ruangan kuliah, mafia-mafia buku, kasus pungli dan lainnya,” ujarnya.
Sehingga jelas Imam, ini menjadi pembuktian dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) bahwa mereka siap menjadi garda terdepan dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa.
“Kita tunggu kedatangan seluruh mahasiswa di mimbar bebas yang akan diadakan malam nanti. Kita juga siap untuk geruduk Rektorat,” pungkas Imam.
Editor: Andrian