INTIM NEWS.COM,SAMPIT – Pemuda harus kritis untuk membangun bangsa. Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Riskon Fabiasyah dalam peringatan Sumpah Pemuda ke-94.
Riskon mengatakn, momentum hari sumpah pemuda ini sebagai awal gerakan perubahan dari pemuda yang kritis, energik dan inovatif. Dia menilai sumpah pemuda yang bertemakan ‘bersatu bangun bangsa, tersebut memiliki filosofi bahwasannya para pemuda yang berkarakter kritis energi dan inovatif apapun latar belakangnya baik suku, agama dan ras harus bersatu.
“Hanya pemuda yang kritis berenegik dan inovatif yang dapat membangun bangsa sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing,” kata Riskon Fabiasyah, Anggota Fraksi Partai Demokrat ini.
Peringatan hari sumpah pemuda adalah upaya menghadirkan sejarah masa lalu untuk direnungkan, dipelajari, ditemukan kristalisasi pembelajaran kebaikan untuk dijadikan teladan dan inspirasi penggerak langkah menuju visi bangsa yang besar.
“Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh bapak pendiri bangsa bahwasanya tugas terberat dari para pemuda adalah mengisi kemerdekaan dan menyongsong population di tahun 2035 mari kita letakkan pondasi yang kuat untuk menuju Indonesia emas,” ungkapnya melalui pesan suara.
Tidak salah, jika muncul anggapan bahwa perubahan besar dalam sebuah negara atau bangsa dimulai dari kalangan muda. Semangat muda adalah semangat perubahan, aktif, energik, penuh spirit, kreatif, visioner, pekerja keras, serta mempunyai nilai positif bagi kemajuan bangsa.
Terbukti gerakan pemuda bermula dari gerakan Kebangkitan Nasional Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Perjuangan Kemedekaan Indonesia (1945), menumbangkan rezim Orde Lama (1966), peristiwa Malari (1974), sampai penurunan paksa rezim Orde Baru (1998). Dalam peristiwa-peristiwa tersebut, peran pemuda mengambil posisi yang sangat penting. (**)
Editor: Irga Fachreza