website murah
website murah
website murah
website murah

Program Cetak Sawah di Kalteng Terus Berjalan, 6.000 Hektare Sudah Ditanam

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran didampingi Wagub Kalteng, Edy Pratowo, bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Herson B. Aden dan Plt. Kadis Kominfosantik Kalteng, Rangga Lesmana, melakukan pertemuan rutin bersama awak media di Istana Isen Mulang, Rujab Gubernur Kalteng, Senin malam, 22 Desember 2025. (Shr)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memantau pelaksanaan Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang tengah berjalan di sejumlah daerah. Hingga akhir Desember 2025, realisasi penanaman dalam program tersebut telah mencapai sekitar 6.000 hektare.

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, menyampaikan bahwa pelaksanaan CSR dilakukan secara bertahap dan terukur. Meski tidak dikebut, ia menilai progres program sejauh ini berjalan sesuai rencana dan menunjukkan hasil yang positif.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterima pemerintah provinsi, total lahan yang sedang dikerjakan mencapai sekitar 30.000 hektare. Dari luasan tersebut, sebagian besar telah memasuki tahap pengolahan lahan sebelum ditanami.

“Saat ini yang sedang berjalan kurang lebih 30.000 hektare. Lahan yang sudah diolah sekitar 14.000 sampai 15.000 hektare, dan yang sudah ditanami kurang lebih 6.000 hektare,” ujar Agustiar saat melakukan pertemuan rutin bersama awak media di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Senin malam, 22 Desember 2025.

Agustiar juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan Program CSR di Kalteng mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Berdasarkan penilaian kementerian terkait, Kalteng dinilai sebagai salah satu provinsi dengan kinerja terbaik dalam menjalankan program tersebut.

Menurutnya, Program CSR dilaksanakan di banyak provinsi di Indonesia. Namun, Kalteng disebut masuk dalam jajaran daerah dengan capaian paling baik dibandingkan provinsi lain.

“Program ini berjalan di seluruh Indonesia, ada sekitar 10 sampai 12 provinsi. Berdasarkan penilaian kementerian, Kalimantan Tengah dinilai yang paling baik. Itu penilaian dari kementerian,” ucapnya.

Meski demikian, Gubernur menegaskan pihaknya tidak ingin tergesa-gesa dalam mengejar target luasan. Ia menyebut, kehati-hatian menjadi prinsip utama agar program strategis nasional tersebut benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

Diketahui, potensi awal lahan Program CSR di Kalteng mencapai sekitar 87.000 hektare, dengan target jangka menengah sekitar 47.000 hektare. Namun, pemerintah provinsi memilih memulai dari luasan yang lebih realistis.

“Saya dan Wagub sepakat, tidak perlu buru-buru. Kita fokus di sekitar 30.000 hektare dulu. Yang penting pengelolaan dan administrasinya benar,” jelas gubernur.

Ia menambahkan, pemerintah daerah tidak ingin terjadi kesalahan dalam pengelolaan anggaran maupun pelaksanaan teknis di lapangan. Menurutnya, lebih baik program dijalankan secara bertahap, tetapi tepat sasaran dan sesuai aturan.

“Kami tidak ingin program Presiden ini salah dikelola. Lebih baik pelan, tapi pasti dan benar,” pungkasnya.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan