INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Tidak menentunya harga kelapa di Kotawaringin Timur membuat sejumlah petani menjerit. Bahkan tidak sedikit petani menjual kebun kelapa miliknya karena dianggap tidak menjanjikan lagi hasilnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur menilai pemkab mestinya bisa memberdayakan petani kelapa yang kini dalam kondisi kritis. “Tidak sedikit warga mulai menjual kebun kelapanya karena dianggap tidak lagi menjanjikan lantaran kondisi harga yang tidak menentu,” katanya.
Menurut Rudianur, petani kelapa yang berada di wilayah Selatan berharap pemerintah bisa membangun pabrik kopra di daerah itu. Sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan baru dan menaikan harga di tingkat petani.
“Saya kira pemerintah harus berani mengambil kebijakan, karena ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat banyak,” katanya, Minggu, 18 April 2021.
Produksi kelapa di era tahun 1980-1990 sebelumnya menjadi primadona, namun seiring dengan munculnya kelapa sawit secara perlahan kopra mulai ditinggalkan. Luasan perkebunan kelapa di daerah itu mencapai 700 hektare lebih dan pada umumnya dikelola perorangan.
Ia menyebutkan, ada dua sektor yang mesti jadi perhatian dan mesti dipertahankan di daerah Selatan Kotim, yakni pertanian dan perkebunan kelapa. (Adrinus)