website murah
website murah
website murah
website murah

Pemprov Kalteng Gelar Doa dan Konser Amal, Perayaan Tahun Baru Tanpa Hura-Hura

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran memaparkan pencapaiannya dalam acara rilis akhir tahun 2025 di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu, 31 Desember 2025. (Shr)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, mengimbau masyarakat untuk menyambut malam pergantian Tahun Baru 2026 secara sederhana dan tidak berlebihan. Imbauan tersebut disampaikan sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam yang terjadi di wilayah Sumatera.

Menurut Agustiar, kebijakan ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat yang meminta seluruh daerah membatasi kegiatan bersifat euforia di tengah suasana duka nasional.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menindaklanjuti instruksi tersebut dengan mengedepankan kegiatan yang lebih bermakna dan berorientasi pada kepedulian sosial.

“Kami mengikuti arahan dari pemerintah pusat. Perayaan tahun baru tidak dilakukan secara berlebihan dan tidak mengedepankan euforia,” kata Agustiar usai rilis capaian akhir tahun di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu, 31 Desember 2025.

Gubernur juga meminta pemerintah kabupaten dan kota di seluruh wilayah Kalteng untuk menerapkan kebijakan yang sama, termasuk tidak menggelar pesta kembang api saat malam pergantian tahun.

“Di Kalimantan Tengah kami harapkan seluruh daerah mengikuti. Minimal tidak ada perayaan tahun baru dengan kembang api,” tegasnya.

Meski demikian, Pemprov Kalteng tetap menggelar kegiatan untuk masyarakat dengan konsep berbeda. Acara yang dipusatkan di Bundaran Besar Palangka Raya tersebut dikemas sebagai kegiatan sosial dan keagamaan.

Kegiatan bertajuk “Kalteng Berdoa dan Konser Amal untuk Bangsa: Menjaga Huma Betang Merawat NKRI” tetap menghadirkan hiburan rakyat dengan penampilan sejumlah artis nasional, seperti Kangen Band dan Ayu Ting Ting, serta musisi lainnya.

Namun, Gubernur menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan tersebut bukan untuk perayaan, melainkan sebagai ajang penggalangan dana dan wujud kepedulian bagi korban bencana.

Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berharap masyarakat dapat menyambut tahun baru dengan semangat kebersamaan, empati, dan gotong royong, tanpa mengesampingkan rasa kemanusiaan terhadap sesama.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan