INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kenaikan harga dan langkanya minyak goren di Kabupaten Kotawaringin Timur ditanggapi Gerakan Pemuda dan Mahasiswa se Kotim dengan mendatangi DPRD setempat, 13 April 2022.
Menurut para mahasiswa, pihaknya menaruh curiga karena minyak goreng saat ini langka dan mahal, tapi pemerintah bisa membuka pasar murah. Pernyataan itu ditanggapi oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tomo.
Dia mengatakan, minyak goreng di Kotim saat ini sebenarnya melimpah ruah dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Baik kemasan premium maupun yang biasa, sehingga tidak ada kelangkaan minyak goreng di daerah ini tidak ada.
“Di tempat kita ini ada satu produsen yang memproduksi minyak goreng, dari produsen ini mengembangkan produksinya ke agen kemudian ke pedagang pasar. Sementara terkait pasar murah untuk membantu masyarakat, produsen yang ada ini bersimpati dan sepakat membantu masyarakat di desa-desa bersama pemerintah. Termasuk desa di sekitar perusahaan,” ungkapnya, Rabu 13 April 2022 dalam ruangan paripurna DPRD Kotim.
Menurut Tomo pada saat di gelar pasar murah, tidak ada masyarakat yang berbondong-bondong seperti di daerah lain untuk mengantri. Dengan demikian artinya kebutuhan masyarakat akan minyak goreng tidak ada masalahnya dan bahkan sampai hampir tutup pasar murahnya masih ada sisa minyak goreng tersebut.
“Karena masih ada sisa tersebut akhirnya kami memperbolehkan masyarakat untuk membeli perdus. Sementara terkait dengan harga, sekitar lima kali pemerintah mengeluarkan peraturan melalui kementrian perdagangan, yang terakhir pemerintah menyeluarkan HET minyak goreng curah yakni Rp 14 ribu per liter sampai Rp 15.500 per kilogramnya,” tegasnya.
Selain itu dihadapan masa aksi serta pimpinan rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua I H. Rudianur dan Wakil Ketua II H. Hairis Salamad menegaskan bahwa pihaknya rutin melakukan pengecekkan dan pengawasan terkait dengan harga dan penyaluran minyak goreng. (BS)