
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Kotawaingin Timur (Kotim) Riskon Febriansyah meminta kepada petugas agar tidak lalai menangani maraknya prostitusi online.
“Di Sampit ini semakin banyak mucikari dan wanita penghibur yang menggunakan salah satu aplikasi untuk menjajakan diri kepada warganet,” kata Riskon.
“Kalau tidak ditindak maka akan bertambah banyak dan sangat berpengaruh terhadap anak-anak remaja karena dalam aplikasi tersebut terlihat jelas foto dan Vidio yang dipamerkan tidak senonoh untuk menarik perhatian kaum Adam,” katanya.
Dalam penelusuran intimnews.com melalui aplikasi, sejumlah pekerja seks komersil secara terang-terangan menjajakan dirinya.
Tarif yang ditawarkan pun berbeda beda, mulai dari Rp 300 ribu/jam hingga Rp 2 juta untuk sekali kencan.
Si pelanggan pun tidak perlu repot lagi untuk biaya kamarnya. Karena para PSK ini sdah stay di hotel atau di kost-kost yang dianggap aman.
“Saya dari Banjar mas umur saya 17 tahun, kesini sebentar terus keliling lagi ke Palangkaraya kadang sampai Pankalan Bun, kami tidak menetap,” kata salah seorang PSK saat diwawancarai awak media.
Dalam penelusuran tersebut banyak pengguna aplikasi untuk menjajal diri kepada kaum Adam tersebut dari daerah luar kota dan sebagian dari kota Sampit sendiri.
“Satu malam bisa sampai 5 pelanggan dan tarif nya berbeda-beda, ada yang sekali main 300 ribu ada juga sampai 2 juta rupiah tergantung orangnya, dan kami sudah menyiapkan kondom untuk keamanan tetapi ada juga yang menolak jika disuruh memakai kondom jadi kadang ikut saja kemauan pelanggan,” tutup bunga. (*)