INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur (Kotim) merilis bahwa kota Sampit pada bulan Maret lalu mengalami inflasi.
“Pada Maret 2021 di Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,08 persen. Dari 90 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 1,07 persen dan terendah terjadi di Tangerang dan Banjarmasin 0,01 persen,” ungkap Nia Gracelita, S.Tr.Stat., Penanggung Jawab Pj Seksi IPDS, BPS Kotim, Senin 3 Mei 2021
Sementara, Nia melanjutkan, deflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,99 persen dan terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01 persen.
“Kota Sampit menempati urutan ke 55 kota inflasi tertinggi di Indonesia dengan inflasi sebesar 0,04 persen,” sebut Nia
Inflasi di Kota Sampit sebesar 0,04 persen pada Maret 2021 dipengaruhi oleh peningkatan indeks pada 5 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,85 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,39 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya 0,11 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05 persen, dan kelompok kesehatan 0,02 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok transportasi sebesar 2,40 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,42 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,30 persen.
Komoditas yang memiliki andil tertinggi terhadap peningkatan indeks harga yang signifikan di Kota Sampit selama Maret 2021 secara berturut turut adalah cabai rawit, ikan selar atau ikan tude, rokok kretek filter, bawang putih dan nasi dengan lauk.