INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Suhu politik di Kotawaringin Timur (Kotim) mulai memanas menjelang pemilihan kepala daerah pada 9 Desember mendatang. Saat ini, tahapan memasuki masa kampanye.
Demikian juga dengan sejumlah akun buzzer di sosial media (Sosmed) Facebook. Terpantau, di sejumlah group Sosmed tersebut hingga saat ini mulai bermunculan akun buzzer yang saling menyerang pasangan calon (Paslon). Akibatnya, sejumlah isu digiring untuk menjatuhkan lawan politik.
Merespons hal itu, anggota komisi 1 DPRD Kotim, Khozaini mengatakan bahwa hal itu seharusnya dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Tanpa harus menjelekan dan menjatuhkan paslon lainnya, serta menunjukan daya tarik tersendiri dengan hal positif di medsos.
“Marakknya buzzer dengan skema saling serang seharusnya buzzer yang dikirim tidak menjatuhkan atau membuat ujaran-ujaran negatif. Tetapi buzzer yang mempunyai daya tarik untuk beradu gagasan sehingga pilkada menyajikan pengetahuan bukan saling hujat,” kata Khozaini, Minggu 27 September 2020
Meski demikian, ia juga berharap setiap elemen yang terlibat dalam pilkada tahun ini dapat memberikan suasana yang harmonis dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat. Sehingga jalannya pilkada dapat berjalan dengan kondusif.
(jimmy)