INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pada 93 tahun silam, Pemuda turut memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari kejumudan karena pengaruh bangsa kolonial. Para pemuda dari Sabang sampai Merauke telah mengalahkan ego masing-masing dengan satu tujuan bersama.
Demikian dikemukakan Ketua Umum Forum Pemuda Kerukunan Keluarga Bakumpai (FP-KKB) Provinsi Kalimantan Tengah (Riko Rahman, M.E) saat menyambut peringatan 93 tahun Hari Sumpah Pemuda.
“Dalam momentum ini semua kalangan pemuda berkumpul untuk menyatukan tekad dan semangat dari berbagai macam golongan, suku, ras, agama demi satu tujuan Indonesia,” ungkap Riko Rahman.
Menurut Mahasiswa lulusan pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya itu, Sumpah Pemuda tidak saja hanya menjadi bukti peran pemuda dalam perjuangan bangsa. Tetapi juga bukti bahwa perjuangan-perjuangan yang berlandaskan ego kedaerahan, kelompok, golongan dan SARA, tidak akan pernah berhasil maksimal.
Nilai-nilai semangat dan keikhlasan para pemuda untuk melepas ego dan bersatu membangun bangsa itu, imbuh dia, sudah semestinya terus digaungkan dan diimplementasikan hingga saat ini dan masa mendatang.
Riko mengakui, saat ini Peran pemuda di tengah pandemi Covid-19 menjadi satu hal yang sangat penting. Terlebih dalam membantu pemerintah, terkait sosialisasi pencegahan penularan Covid-19, serta penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan sampai wabah ini benar-benar hilang.
“Pemuda harus menjadi contoh di tengah masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” tegas Riko.
Lebih lanjut dikatakannya, di era digitalisasi dan informasi saat ini yang begitu cepat, setiap orang dengan mudah memproduksi informasi. Pemuda harus selektif dalam menerima informasi, pemuda juga jangan sampai malah ikut mempertajam perpecahan, dengan menyebarkan ujaran kebencian dari informasi yang belum jelas kebenarannya atau hoax.
“Pemuda itu mesti mempunyai kejernihan hati yang menyehatkan akal dan menjernihkan pikir, sehingga apa yang keluar dari kata dan tindakan berbuah manfaat dan kebaikan,” imbuhnya.
“Semoga momentum Sumpah Pemuda ini tidak hanya sekadar menjadi ajang untuk kegiatan-kegiatan seremonial, tetapi harus lebih menyentuh peran substantif para pemuda dalam menyatukan persepsi dan gagasan nyata untuk bangkit dan keluar dari pandemi Covid-19 ini, serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” harap Riko.