INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Saat ini, masih banyak keluhan rendahnya harga beli buah kelapa sawit. Bahkan ada pabrik yang menolak membeli sawit petani dengan berbagai alasan.
Hal tersebut menjadi perhatian serius dari Ketua DPRD Kotawringin Timur, Rinie Anderson. “Saat ada larangan ekspor, mereka beralasan karena lantaran tempat penampungan penuh. Sekarang ekspor sudah diperbolehkan, ternyata rendahnya harga beli oleh perusahaan tetap saja harus dialami petani,” ujar Rinie, 26 Mei 2022.
Rinie meminta perusahaan besar perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut menaati ketentuan terkait standar harga beli tandan buah segar kelapa sawit dari masyarakat. “Pemerintah tentu juga harus mengawasi. Kan ada keputusan dari pemerintah provinsi yang menetapkan harga beli sawit sesuai perkembangan. Itu harus dipatuhi oleh perusahaan,” kata Rinie.
Rinie berharap perusahaan membantu petani dengan menyerap sawit hasil kebun rakyat. Perusahaan juga diminta membeli dengan harga sesuai standar yang ditetapkan pemerintah provinsi.
“Informasi didapat, saat ini harga beli sawit oleh pabrik Rp2.300 perkilogram, jauh lebih rendah dibanding sebelumnya dengan harga beli Rp3.500 perkilogram. Bahkan ada kekhawatiran harga beli sawit masih akan turun lagi,” jelasnya. (BS)