INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie, mengaku sependapat dengan langkah Bupati Halikinnor yang meminta perusahaan membantu penanganan darurat Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan Sampit.
Rinie mendorong penanganan darurat dilakukan agar jalan yang berada di bawa kewenangan Pemprov Kalteng itu tetap fungsional atau bisa dilewati. Dengan begitu, tidak ada alasan bagi kendaraan berat masuk melintasi jalan-jalan dalam kota.
“Sambil kita menunggu pemerintah provinsi memperbaiki secara permanen, kami berharap ditangani secara darurat dulu agar jalan itu tetap fungsional. Perusahaan yang memanfaatkan jalan itu diharapkan sama-sama membantu penanganan tersebut,” kata Rinie, Jumat 21 Januari 2022.
Perusahaan diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menangani kerusakan jalan tersebut. Seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, perusahaan menyumbang material agregat kelas B dan Dinas Pekerjaan Umum menurunkan alat berat mereka untuk meratakan material itu sehingga jalan kembali fungsional dan lancar dilewati.
Dengan kepedulian membantu menangani jalan ini tentunya fungsional jalan tersebut juga dinikmati perusahaan untuk kelancaran aktivitas kendaraan mereka.
“Untuk jangka panjang, tentu kita memang berharap jalan itu diperbaiki secara permanen oleh pemerintah provinsi. Tapi sambil menunggu itu, penanganan darurat perlu dilakukan agar jalan tetap fungsional,” kata Rinie.
Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, Pemprov Kalteng berjanji mengalokasikan anggaran hingga Rp650 miliar untuk perbaikan jalan di sejumlah lokasi di Kotim.
Proyek-proyek itu didanai dengan sistem multi years atau tahun jamak selama tiga tahun yang akan dimulai tahun ini. Namun Halikinnor menyebutkan, perbaikan Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan tidak termasuk dalam proyek tahun jamak tersebut.
“Kami masih berkoordinasi terkait penanganan jalan lingkar selatan itu. Di sisi lain, kami berharap perusahaan juga membantu penanganan jalan itu, setidaknya agar tetap fungsional dilewati,” kata Halikinnor.
Jalan lingkar selatan membentang sepanjang 7,5 kilometer dari Bundaran Balanga Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran KB Jalan HM Arsyad. Ruas jalan ini dikhususkan untuk angkutan berat dari maupun menuju Pelabuhan Bagendang sehingga tidak masuk melintasi jalan dalam Kota Sampit.
Saat ini terdapat kerusakan parah di sejumlah lokasi. Kubangan dengan kedalaman hingga 50 centimeter sangat berisiko bagi kendaraan berat karena bisa menyebabkan kendaraan terguling.
Jika jalan lingkar selatan rusak parah dan tidak bisa dilewati maka bisa berdampak terhadap distribusi barang. Selain itu, jalan dalam kota bisa kembali ikut rusak jika angkutan berat beralih melintasi jalan dalam kota. (BS65)