INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Menyikapi sejumlah persoalan termasuk kelangkaan minyak goreng, sejumlah mahasiswa yang tergabu dalm Gerakan Pemuda dan Mahasiswa se Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendatangi gedung DPRD setempat.
Kedatangan massa tersebut tidak hanya menyoal kelangkaan minyak goreng, tapi sejumlah isu nasional yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat bawah. Isu yang disoal para peserta aksi yakni naiknya harga BBM dan masih banyaknya infrastruktur yang belum memadai.
“Kenaikan dan langkanya minyak goreng saat ini tentu saja menjadi pertanyaan bagi kami semua, padahal kita semua tahu bahwa Kotim ini merupakan daerah dengan kebun sawit terbesar,” orasi salah satu masa aksi, Muhammad Rizky, Rabu 13 April 2022.
“Hutan kita yang di babat, hutan kita tercemar dengan limbah-limbah yang mereka buang sembarangan, tetapi apa yang kita dapatkan hanya harga yang kenaikan harga dan kelangkaan,” lanjutnya.
Sementara itu Muhammad Taufik peserta aksi mempertanyakan soal infrastruktur di Kotim karena jika di lihat di lapangan masih banyak kekurangan kendati pembangunan terus dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Konteks manfaat dari pembangunan ini tidak terlihat, dan juga perawatan seperti apa atas bangunan yang telah di bangun ini tidak jelas. Bukankah akan malah membuat anggaran daerah terkuras,” tanyanya. (BS)