INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Selama Januari hingga Septembeer 2022, korsleting listrik mendominasi penyebab kebakaran di Kotawaringin Timmur (Kotim). Demikian disampaikan Kapala seksi Operasional Dinas Pemaddam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, Heri Wahyud, Rabu 21 September 2022.
“Ada 22 kasus kebakaran yang disebabkan korsleting listrik, dengan presentase 67 persen, sisanya adalah kebakaran hutan dan lahan hanya ada enam kasus dengan presentase 18 persen,” ungkap Heri.
Selain korslet listrik, kebakaran di Sampit juga kerap disebabkan kompor minyak atau kompor gas. Untuk kasus kebakaran yang disebabkan kompor terdapat dua kasus.
“Kalau akibat kejadian alam lainnya dengan tiga kasus,” sebutnya.
Menurut Heri, data grafik kebakaran sepanjang tahun 2022 hingga September ini mengalami penurunan kejadian kebakaran. Hal ini disebabkan patroli rutin dan sosialisasi nomor darurat pemadam kebakaran 24 jam yang siaga selama tujuh hari non stop.
“Data kasus kebakaran tahun 2021 berjumlah 46 kasus, yakni akibat korsleting listrik 27 kasus, akibat kompor atau gas sembilan kasus, akibat alam lainnya dua kasus dan akibat kebakaran hutan dan lahan sebanyak delapan kasus,” ujarnya.
Heri menambahkan, setiap hari pihaknya melakukan patroli di daerah yang kerap ramai, misalnya pasar, mal dan tempat lainnya. Dia menambahkan, dengan menempuh jarak 20 Km pihaknya menggunakan unit pemadam kebakaran oleh regu piket pada setiap harinnya.
Dia mengatakan, total kejadian kebakaran terjadi penurunan sebesar 28 persen. Data penyelamatan seperti evakuasi hewan dan lain-lain non kebakaran pada tahun 2021 terdapat 179 penyelamatan non kebakaran dan pada tahun 2022 per 31 tiga puluh satu Agustus sejumlah 239 penanganan.
“Dari data tersebut terjadi peningkatan jumlah pelayanan non kebakaran yaitu penyelamatan, evakuasi, dan lain-lain dengan presentase kenaikan sebesar 37 persen,” tutupnya. (*)
Editor: Irga Fachreza