INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Inspektur Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diwakilkan oleh Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek Masrul Latif, S.IP., M.Si, menghadiri secara langsung kegiatan Rapat Senat Terbuka dan penyampaian visi misi dan program kerja oleh Bakal Calon (Balon) Rektor, bertempat di Ballroom Lantai 6 Pusat Penelitian Inovasi Gambut (PPIG) UPR. Senin, 8 Agustus 2022.
Turut hadir Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek selain Masrul Latif, S.IP., M.Si adalah Dr. Fuad Wiyono, S.H.,M.H, beserta 2 orang Kemenristekdikti Andi Irawan, S.IP, dan Diago Dwi Yulianda, S.H, mereka berempat mewakili kementerian untuk menghadiri kegiatan tersebut.
Masrul Latif dalam sambutannya menyampaikan ucapan permohonan maaf karena Inspektur Jenderal Kemendikbudristek tidak dapat hadir secara langsung karena sedang berhalangan.
“Pertama-tama saya mengucapkan mohon maaf kepada Ketua dan anggota senat karena Ibu Inspektur Jenderal tidak dapat hadir secara langsung karena berhalangan dan berkesibukan ada kegiatan di Yogyakarta,” kata Masrul.
Masrul menyampaikan apresiasi kepada Ketua Senat Dr. Andrie Elia, M.Si, karena berkat beliau dapat berjalan dengan baik untuk menghasilkan pemimpin UPR masa depan.
“Yang pertama saya menyampaikan apresiasi kepada Ketua Senat yang berharap tadi agar kegiatan Pilrek ini dapat berjalan dengan baik, sehingga momentum pilrek ini dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan pemimpin masa depan Universitas Palangka Raya,” tambahnya.
Ia kemudian menyampaikan juga apresiasi kepada Rektor UPR atas capaiannya selama ini dalam membangun Universitas Palangka Raya.
“Kemudian saya juga memberikan apresiasi kepada Rektor UPR atas dedikasinya walaupun singkat periode 2018 ke 2022, namun beliau dapat menyelesaikan pencapaian yang luar biasa dan dapat menyelesaikan pembangunan termasuk Gedung PPIG dan gedung Merah Putih yang bisa kita lihat sekarang,” puji Masrul.
“Sehingga sebagai monumental atas capain beliau atas kinerjanya selama ini sebagai Rektor UPR periode 2018-2022, dengan waktu singkat 2019 dilaporkan pembangunan dan diselesaikan pada 2021 di masa pandemi,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa ada banyak bangunan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mangkrak dan tidak dapat diselesaikan tetapi Rektor UPR dapat berhasil.
“Perlu diketahui bahwa pada masa pandemi bangunan SBSN ini banyak yang mangkrak, karena pembangunan yang dilakukan tidak dapat diselesaikan, oleh karena itu mengapa saya memberikan apresiasi khusus kepada Rektor UPR atas terealisasinya Gedung SBSN ini,” tutupnya.
Perlu diketahui bahwa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dapat juga disebut Sukuk Negara adalah surat berharga (obligasi) yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan prinsip syariah. Perusahaan yang akan menerbitkan SBSN ini adalah perusahaan yang secara khusus dibentuk guna kepentingan penerbitan SBSN ini (special purpose vehicle-SPV).
Editor: Andrian