INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Dewan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim, menilai pemerintah sangat lambat melakukan antisipasi hingga harga gula di Kotim, sangat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah untuk wilayah Kalimantan Tengah.
Sudah hampir 2 bulan belakangan ini harga gula di Kabupaten Kotawaringin Timur, terus merangkak naik pada kisaran Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram. “Harusnya masalah gula ini jangan dibiarkan berlarut-larut, kalau pemerintah cepat, mungkin harga gula tidak sampai merangkak naik seperti ini,” ungkap anggota DPRD Kotim, Juliansyah, Jumat 25 Maret 2022.
Kelangkaan gula memang menjadi permasalahan hampir di seluruh indonesia, meski demikian, harusnya pemkab cepat merespon guna menjaga harga di pasar tidak naik seperti saat ini.
Apalagi tidak menutup kemungkinan, kelangkaan gula ini bisa dimanfaatkan oleh oknum yang berupaya mencari keuntungan besar, dengan melakukan aksi timbun gula.
Permasalahan itu menurut Politikus dari fraksi Gerindra tersebut diharapkan jangan sampai terjadi di Kotim ini. Dirinya juga mengimbau pada pihak agen muupun para pedagang agar tidak terlalu banyak mengambil keuntungan, sebab akan merugikan banyak pihak, terutama masyarakat yang kurang mampu.
“Yang wajar-wajar saja mengambil untung, kalau lebih dari HET, paling tidak jangan begitu tinggi kenaikannya. Mari kita saling membantu, kasian mereka yang kurang mampu jika harga gula ini sangat tinggi,” tandasnya. (IL-BS).