INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Pardamean Gultom lagi-lagi menyoroti pendapatan asli daerah (PAD) Kotim tahun 2020 yang mana mengalami penurunan hingga mencapai angka 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam konteks ini dia mendesak agar pihak Pemerintah Daerah (Pemda) mulai memaksimalkan pendapatan asli daerah melalui sektor pajak, salah satunya pajak Galian C yang diketahui hingga saat ini masih berlangsung di Kotim.
“Toh kalau memang tidak ada kenapa kita tidak membuat peraturan daerah berkaitan dengan hal tersebut agar pemasukan daerah meningkat, dan dari sektor galian C inipun nantinya bisa kita arahkan untuk sektor yang lain,” ungkapnya Jumat, (06/08/2021).
Bahkan legislator Partai Nasdem ini juga menekankan, di Kotim ini sendiri diketahui ada kurang lebih 400 ribu hektare lahan perusahaan, dengan rata-rata semuanya melakukan pengerasan jalan menggunakan laterit.
“Yang artinya Galian C merupakan usaha potensial di Kotim jangka panjang, karena kita harus sadari bahwa potensi galian C laterit ini sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan perkebunan maupun pertambangan,” jelasnya.
Namun demikian dia juga menyayangkan hingga saat ini retribusi dari sektor tersebut dinilai tidak maksimal untuk meningkatkan PAD daerah. Bahkan menurutnya jika dilihat dari potensi tersebut, merupakan pemasukan besar bagi Kotim khusus di sektor Galian C.
Disamping itu Gultom juga menjelaskan, meskipun tidak bisa membuat regulasi baru, lantaran izin Galian C itu langsung diatur oleh pemerintah pusat. Namun dia menekankan agar bisa memaksimalkan dari sektor bagi hasil.
“Bisa saja melalui pola kemitraan kan ada BUMD yang bisa mengayomi pelaku usaha dan juga menjadi tempat unit usaha kedepannya, dari situpun kita bisa memaksimalkan sektor bagi hasil untuk daerah,”tutupnya.