
INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Mariani meminta agar truk-truk besar yang melebihi kapasitas tidak lagi melintas di dalam kota Sampit.
Pasalnya Jalan Lingkar Selatan yang diperuntukkan bagi kendaraan bermuatan besar telah dilakukan perbaikan.
“Apalagi saat ini banyak jalan kita di dalam kota Sampit mengalami kerusakan akibat banyaknya kendaraan melebihi kapasitas melintas. Bahkan kami dari Komisi IV juga telah menyampaikan kepada dinas teknis agar kendaraan berbobot besar ini tidak lagi melintas di dalam kota,” kata Mariani, Jumat 4 April 2025.
Menurutnya, kendaraan berbobot besar harus melewati jalan lingkar luar agar tidak percepat kerusakan jalan di dalam kota dan tidak membahayakan masyarakat umum.
“Kita juga sudah koordinasikan dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP), agar segera melakukan perawatan jalan dalam kota menjelang Idulfitri ini. Namun memang mereka mengatakan anggarannya minim karena efisiensi dan pemangkasan,” bebernya.
Untuk itu dirinya menyarankan, agar perbaikan Jalan dilakukan di ruas-ruas prioritas terlebih dahulu khususnya yang banyak dilintasi masyarakat. Dirinya juga meminta agar Dinas Perhubungan turut aktif melakukan pengawasan truk-truk nakal yang masih melintas di dalam kota.
“Karena memang saat ini masih banyak saya lihat truk-truk besar masuk di dalam kota, bahkan saya sempat menghadang sendiri truk yang mau masuk jalan protokol. Dan langsung saya hubungi kepolisian serta dinas teknis untuk tindaklanjutnya,” kata Mariani.
Disebutkannya, masyarakat kerap kali ketakutan melintas di jalan umum karena banyaknya kendaraan besar yang juga ikut melintas padahal mereka telah memiliki lintasan sendiri yaitu Jalan Lingkar Selatan.
“Bahkan kami sudah menyambangi langsung Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah terkait perbaikan Jalan Lingkar Selatan dan mereka menyanggupi untuk melakukan perbaikan pada tahun ini,” ucapnya.
Menurutnya selama ini perbaikan hanya dilakukan dengan sistem tambal sulam yang mana tidak akan bertahan lama. Untuk itu besar harapan perbaikan dapat segera direalisasikan mengingat usulan ini sudah 5 hingga 6 tahun diusulkan.
“Kita juga sudah melobi hingga ke tingkat pusat karena Kotim mendapatkan 6 paket pembangunan perbaikan jalan namun mayoritasnya perbaikan itu dilakukan di desa-desa yang sangat membutuhkan, seperti di wilayah utara dan selatan. Bahkan anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 26 miliar dan paling sedikit Rp 20 miliar untuk satu paket pembangunan,” sebutnya.
Pihaknya selalu berupaya mendorong untuk dilakukan perbaikan khususnya pada infrastruktur jalan di wilayah kabupaten Kotim baik itu jalan yang merupakan kewenangan pemerintah daerah maupun kewenangan pemerintah provinsi seperti Jalan Lingkar Selatan.