INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Putusnya jembatan tersebut mengundang perhatian dari Wakil Ketua DPRD Kotim, Hairis Salamad. Hairis menyebutkan bahwa peristiwa itu harus segera ditindaklanjuti mengingat jalan tersebut merupakan jalan penghubung antar kecamatan.
Bahkan jalur lintasan jembatan itu juga digunakan sebagai jalur transportasi pengangkutan perkebunan dan pertambangan.
Jembatan Bajarau di Desa Bajarau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengalami kerusakan parah dengan kondisi putus. Bahkan truk yang bermuatan pupuk terlihat menggantung di atas jembatan. Peristiwa putusnya jembatan itu diketahui terjadi pada Senin, 21 Maret 2022.
“Kerusakan jembatan Bajarau itu dapat menggangu laju aktifitas pengangkutan hasil perkebunan dan pertambangan di daerah Utara Kotim, selain itu juga akibat terputusnya jembatan itu bisa menggangu aktivitas masyarakat setempat,” ucap Hairis Salamad, Rabu 23 Maret 2022.
Menurut dia, dampak rusaknya jembatan itu di rasakan oleh masyarakat yang melintas. Kendati jembatan Bajarau saat ini diketahui memang sudah menjadi jembatan kembar, tetapi dengan putusnya salah satu jembatan itu juga menganggu aktivitas masyarakat.
Pasalnya pasangan jembatan itu memiliki kelebaran yang tidak bisa dilalui oleh dua kendaraan langsung, dan dengan kerusakan jalan itu pasti akan menyebabkan kamacetan yang berujung pada lambatnya jalur transportasi masyarakat, pihak perkebunan maupun pertambangan.
“Sudah nyata dampaknya jadi sangat mendesak dan harus segera diperbaiki. Konstruksi pada bagian yang mengalami putus itu harus dibuat kokoh agar bertahan lama ,sehingga tidak cepat rusak lagi,” demikian legislator dari daerah Utara ini.