INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kepala Desa Sagu Suka Mulya, Kotawaringin Barat, mengeluhkan kondisi bendungan di desanya yang kini mangkrak. Kini bendungan nampak dipenuhi semak belukar.
Miniminya perawatan disinyalir menjadi penyebab aset pemda ini terbengkalai. Bahkan sejumlah alat pendukung yang terbuat dari besi raib diambil orang tidak bertanggung jawab.
“Padahal dalam proses pembangunan bendungan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” kata Kades Sagu Suka Mulya, Hasanuddin, Senin 14 November 2022.
Hasanuddin mengatakan, sewaktu masih menjadi aset provinsi, bendungan itu masih sering ada perawatan. Hanya saja sejak dua tahun terakhir belakangan sepertinya bendungan ini dibiarkan begitu saja.
“Entah sudah dilimpahkan ke kabupaten atau belum, saya kurang tahu,” ujar Hasanudin.
Hasanuddin menjelaskan, awalnya bendungan bakal digunakan untuk irigasi pertanian. Pemerintah berencana melakukan percetakan sawah di sekitar lokasi bendungan. Namun hingga saat ini janji tersebut tak kunjung ditepati.
“Dulu rencana bendungan itu untuk irigasi, perencanaan 100 hektare sawah. Cuma masyarakat menunggu karena janjinya-kan sawah itu akan dicetak pemerintah ternyata lama tak kunjung datang, akhirnya masyarakat tanam sawit, sekarang sudah alih fungsi,” bebernya.
Sejak awal pembangunan antara tahun 1997-2022 hingga kini bendungan belum pernah sama sekali dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pemerintah.
“Kalau tidak salah mulainya sekitar tahun 1997. Bukan pemerintahan saya, jadi saya kurang tahu nilai bangunan. Karena janji tidak ditepati akhirnya mereka masing-masing mengambil tanah itu untuk tanam sawit,” jelas Hasanudin.
Hal serupa juga disampaikan Warga Desa Sagu lainnya, Sarif. Dirinya menyayangkan bendungan tidak dimanfaatkan sehingga pembangunannya terkesan mubazir.
“Betul memang gak ada perawatan sama sekali. Pohon sudah besar-besar, rol-rol pemutar plat juga sudah mulai hilang. Sayang kalau dibiarkan gak dimanfaatkan,” imbuhnya.
Selain bendungan, rumah jaga petugas maupun irigasi yang dibangun juga mengalami kondisi yang sama. Tidak tersentuh perawatan.
“Sekitar tahun 2002 kalo gak salah dari PU provinsi. Dan di sini Desa Sagu juga ada rumah jaga bendungannya. Irigasinya sudah jadi semua ke hilir kiri-kanan sekitar 5 km,” ucapnya. (Yus)
Editor: Irga Fachreza