INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Meski masa kampanye dan penetapan calon dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum dimulai, wajah-wajah para bakal calon Gubernur Kalimantan Tengah (Cagub Kalteng) dan bakal calon Bupati Kotawaringin Barat (Cabup Kobar) sudah mulai bertebaran di berbagai sudut jalan. Pemandangan ini tampak jelas pada Kamis (17/7/2024), saat baliho-baliho berukuran besar mulai menjamur, menghiasi kawasan-kawasan strategis di berbagai wilayah.
Warga yang melintasi Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Ahmad Yani, bahkan juga di jalan Ahmad Wongso tidak dapat menghindari pemandangan baliho-baliho tersebut. Salah satu yang paling mencolok adalah baliho bergambar bakal Cagub Kalteng, lengkap dengan slogan-slogan kampanye yang mengajak masyarakat untuk mendukungnya. Begitu pula dengan baliho bakal Cabup Kobar, yang tidak hanya menghiasi pinggir jalan, tetapi juga ada yang dipasang di pohon, membuat beberapa warga prihatin dengan kondisi tersebut.
“Seharusnya mereka lebih memperhatikan estetika kota dan lingkungan. Memasang baliho di pohon itu jelas tidak pantas dan merusak pemandangan,” ujar Siti, salah satu warga Pangkalan Bun.
Ia berharap agar para bakal calon lebih bijaksana dalam berkampanye dan tidak mengorbankan keindahan serta kebersihan kota.
Fenomena menjamurnya baliho ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan menuju kursi Gubernur Kalimantan Tengah dan Bupati Kotawaringin Barat. Para bakal calon tampaknya berlomba-lomba untuk menarik perhatian publik sejak dini, meskipun mereka tahu bahwa kampanye resmi baru boleh dilakukan setelah penetapan dari KPU.
Ketua KPU Kotawaringin Barat, Chaidir, memberikan tanggapan terkait fenomena ini. “Kami mengimbau kepada semua bakal calon untuk mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku. Kampanye hanya boleh dilakukan pada masa yang telah ditetapkan oleh KPU. Pemasangan baliho secara sembarangan sebelum waktunya bisa dianggap sebagai pelanggaran,” tegasnya.
Chaidir juga menambahkan bahwa KPU akan segera melakukan penertiban baliho-baliho yang melanggar aturan. Langkah ini dilakukan demi menjaga keadilan dan ketertiban dalam proses pemilihan.
Sementara itu, beberapa warga menanggapi bakal calon memberikan alasan mereka memasang baliho lebih awal. “Mungkin mereka hanya ingin memperkenalkan diri kepada masyarakat lebih luas. Ini bukan bagian dari kampanye, melainkan upaya untuk lebih dekat dengan warga,” kata salah satu warga yang kebetulan juga tim sukses bakal Cagub Kalteng yang enggan disebutkan namanya.
Namun, alasan tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh sebagian masyarakat yang merasa terganggu. Mereka berharap agar para bakal calon dapat menunggu waktu yang tepat untuk berkampanye secara resmi, tanpa harus membuat lingkungan sekitar menjadi kurang nyaman.
Fenomena ini menandakan bahwa pesta demokrasi di Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Barat akan berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Namun, perlu diingat bahwa dalam semangat tersebut, kedisiplinan dan ketaatan terhadap aturan harus tetap dijunjung tinggi, demi terciptanya pemilihan yang jujur, adil, dan bersih.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian