INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pantai Ujung Pandaran menjadi salah satu ikon wisata di Kotawaringin Timur (Kotim). Sayangnya, objek wisata yang menawarkan panorama pantai tersebut terus tergerus oleh abrasi.
Sayangnya anggara yang dimilik pemerintah setempat tidak memungkinkan untuk penanganan barasi tersebut. Karenanya Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Darmawati berharap Pemerintah Pusat turun tangan membantu mengatasi abrasi yang terus terjadi di objek wisata tersebut.
“Untuk penanganan komprehensif pasti memerlukan biaya tidak sedikit. Makanya kita berharap Pemerintah Pusat membantu supaya abrasi ini bisa diatasi,” kata Darmawati di Sampit, Minggu 22 Mei 2022.
Pantai Ujung Pandaran terletak di Kecamatan Teluk Sampit, berjarak sekitar 85 kilometer dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur. Pantai yang menghadap laut Jawa ini merupakan objek wisata andalan Kotawaringin Timur.
Selain menyuguhkan panorama alam pantai yang indah, pantai ini juga memiliki objek wisata religi yaitu malam atau kubah ulama yang banyak didatangi peziarah, bahkan dari luar Kalimantan Tengah. Kubah tersebut adalah makam ulama bernama Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As’ad Al Banjari.
Syekh Abu Hamid adalah buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan, yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan ‘Datu Kalampayan’, dikenal luas dengan kitab karangannya berjudul ‘Sabilal Muhtadin’, yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara. (BS)