INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya melalui Plt Asisten III Setda Kota Palangka Raya Ir. Hary Maihadi menyampaikan pentingnya pencegahan dan percepatan penurunanan stunting di Indonesia khususnya di kota Palangka Raya.
Plt Asisten III mewakili Wali Kota Palangka Raya saat menyampaikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Percepatan Penurunan Stunting di Kota Palangka Raya, bertempat di Swiss-Belhotel Danum, Selasa 1 November 2022.
Dia menjelaskan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia. Hal ini menjadi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.
“Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan, tetapi dengan melibatkan lintas sektor dan tentunya dari dalam keluarga itu sendiri,” ungkapnya.
Perlu diketahui stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif.
Dia melanjutkan, stunting tidak hanya berdampak pada segi kesehatan tetapi dapat mempengaruhi kecerdasan anak.
“Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Anak merupakan aset bangsa di masa depan. Bisa dibayangkan, bagaimana kondisi sumberdaya manusia Indonesia di masa yang akan datang jika saat ini banyak anak Indonesia yang menderita stunting. Dapat dipastikan bangsa ini tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global” jelasnya.
Dia menambahkan, berbagai upaya dan program sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah stunting yang ada di Kota Palangka Raya.
“Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mencanangkan program intervensi pencegahan stunting terintegrasi yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga. Hal ini menjadikan Kota Palangka Raya agar dapat berupaya dalam percepatan penurunan stunting yang ditargetkan sebesar 14 persen pada tahun 2024,” terangnya.
Wali Kota juga meminta melalui rakor ini dan pihak yang berhadir untuk bersepakat serta berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Palangka Raya.
“Saya minta, melalui rapat ini, semua pihak terkait yang hadir bersedia untuk berkomitmen dan bersepakat atas penurunan angka prevelensi stunting Kota Palangka Raya guna memenuhi target nasional dalm RPJMN 2024. Perlu dilakukan berbagai sosialisasi dan edukasi kepada elemen terkecil masyarakat, yakni keluarga inti,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza