INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sebuah video yang menunjukkan perkelahian dua pelajar di Pangkalan Bun menjadi viral di media sosial. Video ini bukan hanya membuat geger dunia maya, tetapi juga mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan masyarakat.
Peristiwa yang terjadi di salah satu lapangan tersebut memperlihatkan dua siswa yang terlibat dalam adu fisik, dikelilingi oleh teman-teman mereka yang menyaksikan dengan sorak sorai layaknya pertandingan Mixed Martial Arts (MMA).
Dalam video, terlihat dua siswa saling baku hantam disaksikan siswa lainnya. Perkelahian ini direkam oleh beberapa siswa menggunakan ponsel mereka. Suara sorak-sorai dan dukungan dari teman-teman yang menonton terdengar jelas di latar belakang. Beberapa siswa bahkan terdengar memberikan instruksi kepada kedua siswa yang berkelahi.
Menurut informasi yang dihimpun, perkelahian tersebut belum diketahui secara pasti yang kemudian memanas hingga terjadi adu fisik. Para siswa yang menonton tampaknya tidak berusaha untuk melerai, melainkan justru menikmati tontonan tersebut.
Viralnya video ini memicu reaksi keras dari masyarakat Pangkalan Bun. Banyak warga yang mengungkapkan keprihatinannya melalui berbagai platform media sosial. Mereka menilai kejadian ini mencerminkan betapa memprihatinkannya perilaku sebagian anak muda saat ini. Mereka khawatir bahwa tanpa tindakan tegas, perkelahian semacam ini bisa saja terjadi lagi dan merembet ke sekolah-sekolah lain.
Kasihan kedua Orangtua dari kedua pelajar yang terlibat juga tidak luput dari sorotan. Pastinya mereka merasa sangat terpukul dan malu atas perbuatan anak-anak mereka.
“Mereka menyekolahkan anak-anaknya untuk belajar dan meraih masa depan yang cerah, bukan untuk berkelahi seperti ini,” ujar Ahmad (50) warga Arut Selatan, dengan nada sedih.
Menanggapi hal ini Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kotawaringin Barat, Mulyono, menyatakan insiden tersebut dapat diredam dan memastikan bahwa kejadian yang melibatkan MTs Negeri tersebut terjadi di luar sekolah dan bukan pada jam sekolah.
Pihaknya menyesalkan peristiwa tersebut. Nanti pihak sekolah akan segera melakukan investigasi internal dan memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terlibat dalam perkelahian maupun yang menonton dan merekam kejadian tersebut,” saat ini saya sedang di jakarta,”singkatnya
Sementara Kapolsek Arut Selatan AKP Saifullah menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Saat ini sudah ditangani PPA Polres Kotawaringin Barat melakukan penyelidikan untuk mengetahui kronologi dan pihak-pihak yang terlibat. Kami berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para pelajar, agar lebih mengedepankan dialog dan penyelesaian masalah tanpa kekerasan,” ujarnya.
Peristiwa ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi berbagai pihak, termasuk sekolah, orangtua, dan aparat penegak hukum, untuk lebih memperhatikan dan mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menyelesaikan konflik dengan cara yang damai. Pendekatan pendidikan karakter dan peningkatan pengawasan di lingkungan sekolah dinilai sebagai langkah penting untuk mencegah terjadinya kekerasan di kalangan pelajar.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih proaktif dalam memberikan pengawasan dan bimbingan kepada anak-anak di luar lingkungan sekolah. Kerjasama antara sekolah, keluarga, dan komunitas dianggap krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan anak-anak.
Kejadian perkelahian antara dua pelajar di Pangkalan Bun ini menjadi pengingat akan pentingnya peran semua pihak dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, bijak, dan mampu menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. Semoga tindakan tegas yang diambil bisa memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit