INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan dimulai pada 20 Januari 2025 mendatang.
Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol menyampaikan, usai mengikuti rapat rapat koordinasi bersama Forkopimda dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyelenggarakan program uji coba makan bergizi gratis, Senin 13 Januari 2025.
“Uji coba program Makan Bergizi Gratis ini akan kita laksanakan pada 20 Januari 2025,” kata Sanggul Lumban Gaol, Senin 13 januari 2024.
Dijelaskan bahwa program ini akan dimulai dilakukan uji coba di wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan satu vendor yang akan menyediakan makanan bergizi.
“Nantinya akan ada sekitar 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat dalam program uji coba ini,” ujarnya.
Program ini menyasar 11 kategori penerima manfaat, yaitu: Anak PAUD (siswa TK, PAUD, dan RA), Pendidikan dasar (siswa SD/MI), Pendidikan menengah (siswa SMP/MTs dan SMA/MA), Pendidikan kejuruan (siswa SMK).
Pendidikan keagamaan (siswa sekolah keagamaan lainnya), Pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan layanan khusus Pendidikan pesantren (santri), Ibu hamil, Ibu menyusui, dan anak balit.
Sanggul menambahkan bahwa lurah bersama camat akan menetapkan sekolah-sekolah yang akan menjadi prioritas dalam program ini. Program ini direncanakan berjalan selama satu tahun dengan melibatkan vendor penyedia makanan bergizi.
“Anggaran untuk setiap paket makanan dalam program ini dipatok sekitar Rp10.000. Mudah- mudahan program ini benar-benar dapat membantu masyarakat,” harapnya.
Sementara, salah satu vendor Erwin Hadi Saputra program Makan Bergizi Gratis di Kotim, menyatakan bahwa dapur umum yang mereka siapkan mampu menyediakan 3.000 hingga 3.500 paket makanan per hari.
Ia menyampaikan uji coba akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari sekolah-sekolah, ibu menyusui, ibu hamil, dan anak balita yang belum bersekolah.
“Uji coba ini akan dilakukan secara bertahap dari tanggal 20 Januari sesuai dengan petunjuk dari Badan Gizi Nasional (BGN). Setelah itu, program akan dimaksimalkan pada bulan Februari,” jelasnya.
Untuk teknis pelaksanaan, distribusi makanan akan dilakukan selama lima hari dalam sepekan.
“Distribusi makanan akan disesuaikan dengan jadwal istirahat anak- anak di sekolah. Kami berharap program ini berjalan lancar tanpa kendala,” pungkasnya.