INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Warga Desa Tumbang Ramei, Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini meminta ketegasan Bupati Kotim untuk menyelesaikan permasalahan mereka dengan PT Bintang Sakti Lenggana (BSL).
Natalis, salah seorang warga mengatakan, apabila Pemkab Kotim tidak mengambil sikap, dia khawatir ini akan menjadi masalah besar. Menurutnya, di lapangan warga sudah diprovokasi oleh perusahaan tersebut.
“Sesama masyarakat sudah diprovokasi, mereka sudah buat kegadungan di lapangan,” katanya, Jumat 28 Oktober 2022.
Natalis meminta agar areal lahan hingga pemukiman mereka dikeluarkan dari set lokasi izin usaha perkebunan anak perusahaan NT Corp tersebut.
Natalis menegaskan mereka akan mempertahankan lahan tersebut yang masuk izin PT BSL sekitar 4.000 hektare itu, karena selama ini tidak pernah ada laporan ke desa pengukuran areal itu.
“Kami tidak ingin lambatnya keputusan bupati bisa bentrok sesama warga, karena kami melihat PT ini sudah beribu alasan yang mereka lakukan,” tegasnya.
Sebelumnya warga Desa Tumbang Ramei sudah sudah bersurat kepada bupati agar lahan mereka jangan sampai digarap untuk perkebunan sawit PT BSL. Menurutnya, areal itulah satu-satunya selama ini tempat mereka bertahan hidup dan masih utuh hutan, dengan berbagai macam pohon yang umurknya bahkan mencapai ratusan tahun.
“Jika itu digarap maka hutan di daerah ini akan semakin menipis,” tegasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza