INTIMNEWS.COM, KUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten hingga Provinsi Kalimatan Tengah (Kalteng) kembali mendapat sorotan terkait jalanan rusak. Kali ini, sorotan itu datang dari para siswa-siswi dan guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMAN) 1 Tamban Catur Desa Tamban Baru Tengah, KecamatanTamban Catur, Kabupaten Kapuas
Dalam video yang beredar luas, tampak sejumlah dewan guru berkumpul dan untuk menyampaikan keluh kesah mereka terhadap jalan yang rusak menuju sekolah.
Selama 8 tahun terakhir siswa siswi dan dewan guru SMAN 1 Tamban Catur harus merasakan sulitnya akses jalan utama untuk menuju sekolah mengalami kerusakan parah dan belum pernah dilakukan perbaikan, Mereka berharap pemerintah segera memberi reaksi dan dapat segera memperbaiki jalan yang rusak ini.
Kepala Sekolah SMAN 1 Tamban Catur Sri Mengatakan kerusakan jalan ini terjadi mulai dari kantor kecamatan Padahal jalan ini merupakan akses utama Mereka
“Sudah lebih dari delapan tahun jalan utama kami rusak. Belum tersentuh tangan pemerintah,” ujarnya, kamis (25/05/2023).
Di tengah semarak menyambut Hari Ulang Tahun Kalimatan Tengah, justru di Kabupaten Kapuas ‘kebahagian’ belum sepenuhnya dirasakan pemuda penerus bangsa di Kecamatan Tamban Catur, Kabupaten Kapuas.
Bagaimana tidak, buktinya jalan yang menjadi akses di lewati Sekolah menurut warga bertahun-tahun kondisinya tak kunjung ‘Merdeka’. Malah semakin memprihatinkan dan rusak parah. “Jalan ini sudah rusak sekitar 7 atau 8 tahun. Sampai ini belum pernah di perbaiki,” ungkap warga yang menolak namanya diberitakan.
Soal kondisi itu, Sri mengatakan jalan menuju dua sekolah tersebut sudah rusak berat hampir 8 tahun. Guru beserta siswa hanya memperbaiki mandiri seadanya, namun tidak bertahan lama
“Jalan semen cor sudah hancur dan kadang-kadang tergenang air saat hujan lama atau air pasang naik. Semoga pihak Pemerintah dapat merealisasikan pembangunan infrastruktur akses jalan yang menuju sekolah ,” katanya.
“Harapan kami diperbaiki, supaya kami bisa kerja maksimal mendidik SDM masa depan. Kami ngerasa tidak dihargai padahal ini untuk anak-anak di wilayah ini,” tutupnya.
Editor: Andrian