website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Status Imam Dosen Timor Leste Dicabut Paus Fransiskus, Ini Alasannya

INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Paus Fransiskus mencabut status imam dari seorang imam dosen di Timor Leste yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden di negara mayoritas Katolik, Sabtu 27/11/2021.

Pencabutan diumumkan dalam sebuah komunike yang ditujukan kepada umat Katolik pada 21 November di Keuskupan Baucau, di mana Martinho Germano da Silva Gusmao berada.

“Melalui komunike ini, mulai hari ini dan seterusnya, Bapak Martinho Germano da Silva Gusmao akan menjalani hidupnya sebagai orang awam biasa dan terus bersaksi tentang iman sebagai orang awam yang baik,” kata komunike tersebut sebagaimana dilansir UCA News.

Dijelaskan bahwa pemecatan imam itu sebagai tanggapan atas permintaan Gusmao kepada Paus Fransiskus yang dikirim tahun lalu.

Pasang Iklan

Vikaris Jenderal Pastor Alipio Pinto Gusmao dan Wakil Rektor Pastor Deonisio Guterres Soares, yang menandatangani komunike, menyatakan bahwa Gusmao “menjalani hidupnya sebagai orang awam biasa dalam masyarakat, tetapi sakramen imamat yang diterimanya tidak dibatalkan”.

“Dengan demikian, orang yang berada dalam situasi bahaya maut dan tidak ada imam untuk segera diberikan sakramen pengakuan dosa, Martinho Gusmao dapat menyelenggarakan sakramen pengakuan dan memberikan pengampunan dosa secara resmi,” kata mereka.

Mereka juga mengucapkan terima kasih atas pelayanan Gusmao sebagai seorang imam dan meminta umat Katolik untuk berdoa agar dia masih bisa menjadi orang awam yang baik dan terus bersaksi tentang imannya sebagai orang Kristen di masyarakat.

Pengumuman tersebut menyusul surat yang dikirim oleh Kardinal Luis Antonio Tagle, prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa, pada 15 Oktober 2021 kepada Gusmao.

Pastor Gusmao mengajukan surat pengunduran diri pada Januari 2020 kepada uskup Baucau, Dom Basilio Nascimento — yang meninggal bulan lalu — dan surat kepada Paus Fransiskus pada Februari 2020.

Uskup Nascimento menskors Gusmao dari tugas imamat pada bulan Agustus.

Pasang Iklan

Gusmao, yang belajar ilmu politik di Universitas Kepausan Gregorian di Roma dan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Nasional Timor-Leste, mengaku bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri adalah untuk terlibat dalam urusan politik, termasuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.

Imam, yang juga dosen di Instituto Superior de Filosofia e de Theologia (ISFIT) yang dikelola Katolik, Dom Jaime Garcia Goularat di Fatumeta, Dili, mengatakan kepada UCA News pada 22 November 2021 bahwa, “Keputusan Vatikan akan membuat saya mempersiapkan diri untuk menjadi calon presiden lebih lancar”.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan