INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Cadangan Minyak dan Gas (Migas) dengan jumlah 4,68 miliar barel ditemukan di Aceh, Indonesia.
Penemuan cadangan Migas raksasa ini diklaim melebihi cadangan di Arab Saudi. Lokasi tepatnya berada di sumur Eksplorasi Layaran-1 South Andaman, sekitar 100 Km lepas pantai Sumatera bagian utara.
Selain di lepas pantai Sumatera bagian utara, sebelumnya pada Oktober 2023 lalu, ENI, perusahaan migas asal Italia, juga mengumumkan adanya penemuan cadangan gas in place dari sumur eksplorasi Geng North-1 di WK North Ganal.
Wilayah Kerja migas ini berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur. Cadangan gas ini disebut sebesar 5 TCF dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin angkat bicara soal temuan dua sumber gas raksasa atau giant discovery di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera.
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mengatakan dengan temuan tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian target lifting gas 12.000 mmcfd di tahun 2030.
“Sekarang bagaimana pemerintah bisa menarik investor agar dapat berinvestasi di Indonesia secara maksimal,” tandas Mukhtarudin Kamis 4 Januari 2023.
Pria kelahiran Pangkalan Bun Kalteng ini pun mengingatkan pemerintah agar memperbaiki regulasi agar investor dapat kembali berinvestasi di Indonesia.
“Penguatan data dari cadangan migas kita. Data-data yang kita tawarkan ke investor itu data-data yang sudah jadi. Karena investor perlu kepastian untuk melakukan eksplorasi,” ujar Mukhtarudin.
Selain itu, kata Mukhtarudin perlu juga ada perbaikan di sektor fiscal term. Walaupun SKK Migas sudah melakukan perbaikan tetapi masih harus dievaluasi untuk menjawab kebutuhan daripada persaingan global.
“Karena, setiap negara berlomba-lomba untuk memperbaiki fiscal termnya,” imbuh dia.
Mukhtarudin melanjutkan, agar pemerintah juga menjamin keamanan kepada investor, yang terpenting adalah country risk.
“Pemerintah harus memberikan keamanan serta kemudahan untuk berinvestasi. Itu juga mempengaruhi minat investor. Kemudian perlu prospectivness agar orang punya jamianan dari kelangsungan investasinya,” imbuh Mukhtarudin.
Mukhtarudin menegaskan bahwa Komisi VII DPR RI bersama pemerintah akan terus memperbaiki regulasi sehingga dapat menarik investor-investor besar di sektor hulu.
“Dulu kita sudah memiliki investor besar main di hulu. Tetapi kemudian hengkang, karena beberap hal. Dengan adanya ketertarikan mereka ini menjadi peluang emas untuk menarik investor. Jangan sampai, begitu mereka masuk kemudian hengkang,” pungkas Mukhtarudin.
Diketahui, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, selaku pihak yang mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di Wilayah Kerja (WK) South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet) ini akan mempercepat proses untuk memulai pengeboran sumur eksplorasi lainnya di WK yang sama.
Perusahaan migas terkemuka asal Uni Emirat Arab ini berharap dukungan dari semua pemangku kepentingan agar kami bisa melanjutkan penemuan ini dan dapat membantu untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah.
“Kami mengapresiasi pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas dalam mendorong perbaikan-perbaikan regulasi maupun fiscal term untuk mendukung KKKS,” ujar Abdulla.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian