INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sayang sekali, “saat ini” masih banyak masyarakat yang cepat tergiur dan tergoda saat disuguhi penawaran investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi dan tidak memiliki risiko.
Pingin cepat kaya, pingin cepat punya duit banyak tanpa info lebih lanjut uangnya diputar atau diinvestasikan dimana. “Padahal, hal tersebut merupakan salah satu ciri utama investasi bodong,” kata Kasatreskrim Polres Kobar AKP Rendra Aditia Dhani, melalui Kanit Tipidter Polres Kobar Ipda Ahmad Januar Ganari, saat dibincangi di ruang kerjanya, Sabtu (15/1/2022).
“Biasanya si pelaku ini membranding diri dengan pola kehidupan sehari-hari, dengan cara seperti ini maka masyarakat yang melihatnya bisa langsung percaya,” ujarnya.
Hal ini membuat masyarakat jadi lebih mudah tertipu. “Saat ini yang sedang nge-trend akhir-akhir ini: arisan. Pokoknya macam-macam jenis,” terang Januar.
Bagai mimpi ketiban durian, kata Ahmad Januar Ganari, keuntungan yang ditawarkan sering kali sangat besar nilainya, yaitu mulai dari 10%-80% per bulan. “Siapa yang tidak tergiur jika ditawarkan keuntungan sebesar itu,” ucapnya.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan keuntungan menyimpan uang di tabungan dengan bunga sekitar 1-2% per tahun, atau di deposito yang keuntungannya sekitar 5-7% per tahun, jelas keuntungan yang ditawarkan dari model investasi ini jauh lebih besar.
Investasi bodong terasa semakin meresahkan ketika kedok yang digunakan menjadi sangat beragam. “Kapolres Kobar berkali kali mengimbau kepada masyarakat hendaknya berhati-hati dengan sesuatu yang tidak masuk akal,” terang Januar.
Siapa sangka, arisan yang seharusnya menjadi momen menyenangkan, malah menimbulkan banyak kerugian. Seperti yang ramai dilaporkan pada saat ini, di saat sejumlah ibu rumah tangga di Kobar melapor ke kantor Polres Kobar karena uangnya raib dibawa kabur oleh temannya sendiri.
Arisan ini menghasilkan kerugian yang bervariasi nilainya, mulai dari puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah. Pelaku bahkan menawarkan bonus keuntungan yang tinggi.
“Modusnya adalah pelaku ini berani menawarkan beberapa macam arisan, diantaranya arisan uang dengan imbal hasil yang besar. Bukan untung, yang ada malah buntung,” tandasnya.
Meskipun sudah banyak kasus serupa yang terungkap oleh Polres Kobar, namun masih saja kasus investasi bodong ini berhasil ‘menipu’ masyarakat, terutama yang tidak memahami betul apa saja ciri-ciri investasi bodong.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian