INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Kalteng menolak kehadiran komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Kalimantan Tengah khususnya di Kota Palangka Raya. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum FSLDK Kalteng, Hadi Nur Rofik, Rabu 28 September 2022.
Dijelaskan Hadi FSLDK Kalteng mengajak masyarakat untuk tidak memberikan ruang komunitas tersebut. Menurutnya, LGBT sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia, dan bertentangan dengan nilai budaya bangsa serta nilai Pancasila.
“LGBT juga sangat bertentangan dengan norma agama, sebab mengubah fitrah atau jati diri seseorang, serta menyukai sesama jenis,” tegasnya.
Menurut Hadi, komunitas ini dapat menyebabkan budaya luhur, norma agama dan cita-cita peradaban bangsa Indonesia terancam hancur. Dia menabahkan, sudah menjadi tugas bersama dalam menjaga Kalimantan Tengah dan bangsa Indonesia dari budaya menyimpang seperti LGBT.
Menyikapi keberadaan LGBT di Kota Palangka Raya, dengan tegas FSLDK Kalteng menyatakan sikap menolak legalisasi yang mendukung perilaku abnormal, menyimpang, membahayakan, mengancam dan merusak pondasi generasi muda.
“Kami mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit menular seksual yang disebabkan komunitas LGBT dan melakukan sosialisasi damai,” tambahnya.
FSLDK Mengimbau LDK se-Kalimantan Tengah, organisasi pemuda, masyarakat dan pemerintah untuk serius dalam menangkal bahaya pemikiran LGBT. FSLDK, kata Hadi meminta Pemprov Kalteng memeriksa asosiasi yang menyimpang secara eksplisit, sistemis dan memberikan sanksi yang tegas.
“Pernyataan ini kami sampaikan dengan cinta, demi kebaikan generasi muda Kalimantan Tengah dan Indonesia. Kami dari FSLDK Kalimantan Tengah siap membersamai pemerintah dalam upaya penyelamatan anak bangsa dari segala bentuk kasus LGBT karena kami menilai bahwa LGBT merupakan penyimpangan serius, melanggar nilai-nilai agama dan pelecehan terhadap umat Islam, serta tidak sesuai dengan budaya masyarakat Kalimantan Tengah dan Indonesia”, pungkas Hadi. (*)
Editor: Irga Fachreza