INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Devy Firmansyah mengatakan, seorang jukir liar dengan inisial MRR yang biasa mangkal di kawasan jalan Pangeran Antasari dan Sukma Arianingrat Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, diamankan karena meminta uang parkir di sejumlah pedagang.
Bahkan, menurut Kapolres AKBP Devy Firmansyah, jukir ini juga memungut retribusi parkir tak sesuai dengan tarif yang ditentukan pemerintah.
“Kita sama-sama tahu beberapa hari yang lalu telah viral video yang yang berisi perintah Bapak Presiden kepada Bapak Kapolri untuk memberantas semua jenis premanisme,” ucap Kapolres.
Berdasarkan video tersebut, dilaksanakan pengecekan di wilayah hukum Polres Kotawaringin Barat.
“Untuk itu, kita sudah menginformasikan secara masif kepada seluruh masyarakat untuk tidak takut melaporkan kepada aparat penegak hukum, apabila terjadi aksi premanisme khususnya di Kotawaringin Barat ini,” tegas Devy.
Selaku Kapolres, ia menjamin keamanan seluruh masyarakat, serta memastikan tidak ada ruang bagi premanisme.
“Jadi kami mendapatkan informasi dari beberapa warga, itupun setelah kita desak, awalnya tidak mau melapor, tapi setelah kita desak baru para pedagang ini mau melapor ada jukir liar,” kata Kapolres.
Kapolres Devy menyebut, masing-masing pedagang diminta uang dan jumlahnya variatif dari mulai Rp 5.000 sampai dengan Rp 50.000.
Lanjut Kapolres, awalnya dilaksanakan pengintaian di pagi hari, kemudian begitu yang bersangkutan dengar bahwa kita sedang gencar melaksanakan penertiban, MRR atau tersangka ini mengubah beroperasi di sore hari.
Modusnya, yang bersangkutan membiarkan pedagang-pedagang yang buka lapaknya dibiarkan dulu, nanti ketika lapaknya sudah tertata dengan rapi baru dia datangi minta uang, dengan alasan untuk untuk mengganti lahan parkiran.
“Kalau para pedagang ini tidak bersedia memberikan uangnya, para pedagang disuruh angkat kakinya dengan sangat terpaksa,” lanjut Kapolres.
Praktek ini sudah lama berjalan, dan akhirnya berhasil dilakukan penangkapan. Setelah melakukan komunikasi dengan para pedagang, mereka semuanya bersedia untuk menjadi pelapor.
“Saat ini ada 6 laporan polisi, jadi kami jajaran kepolisian sangat serius terkait masalah premanisme, saya ulangi sekali lagi saya pastikan tidak ada ruang bagi premanisme, dan akan kita cari sampai ke akar-akarnya,” pungkasnya. (Yus)