website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Sekretaris GMNI Pertanyakan Surat Persetujuan Jadi Syarat Vaksinasi Anak di Muara Teweh

Sekretaris DPC GMNI Palangka Raya, Moh Adhis Septa Al-Misri. (Istimewa)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Vaksinasi anak usia 6-11 yang diadakan oleh salah satu sekolah dasar di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara dalam beberapa hari ke depan, ternyata menimbulkan polemik di kalangan wali murid siswa.

Telah tersiar kabar kurang enak terkait proses pelaksanaan program vaksinasi anak tersebut. Dimana para wali murid diminta surat persetujuan pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Hal ini memicu tanggapan dari Sekretaris DPC GMNI Palangka Raya, Moh Adhis Septa Al-Misri. “Saya baru mendapat kabar dari salah seorang wali murid yang dimana anaknya akan divaksin pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 bertempat di sekolah tersebut, akan tetapi saya menemui sesuatu yang janggal, yaitu adanya surat persetujuan orang tua/wali murid terkait vaksinasi ini” tutur Septa, Jumat 21 Januari 2022 kepada Intimnews.

Kader GMNI Palangka Raya yang juga pemuda asli Muara Teweh ini merasa heran dengan pihak sekolah, ia mempertanyakan adanya surat persetujuan tersebut.

Pasang Iklan

“Ini agak rancu, ketika kita sudah mendengar pengumuman dari bapak presiden Jokowi pertanggal 18 Januari 2022 kemaren, bahwa sekolah tidak diperkenankan untuk menyodorkan surat persetujuan,” terang Septa.

“Hal ini perlu ada evaluasi dari Kemendikbud dan Kemenag yang membawahi sekolah dan madrasah tersebut,” sambungnya.

Di samping itu, sebelumnya hal senada juga disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulisnya. “Presiden memerintahkan jangan ada lagi sekolah yang meminta tanda tangan orang tua/wali murid yang menyatakan sekolah tidak bertanggung jawab apabila terjadi hal-hal tertentu akibat vaksin anak,” tulis Abraham.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak sekolah terkait kejadian ini.  “Tentu kita berharap pihak sekolah akan mengerti terkait urgensi yang ada, di samping kita harus tetap mendukung percepatan vaksin yang sedang digalang oleh pemerintah, sekolah juga tidak boleh seolah-olah lepas tangan dengan keselamatan siswa-siswinya,” tutup Septa.

Editor: Andrian

Pasang Iklan

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan