INTIMNEWS, PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Nuryakin menyebut RKPD 2025 sangat strategis, karena berada pada waktu peralihan, tahun terakhir pembangunan jangka Panjang (RPJPD) tahun 2005-2025, yang sekaligus menjadi tahun pertama RPJPD Tahun 2025-2045.
“Pada 2025, beberapa isu yang akan menjadi fokus pembangunan, yaitu pengembangan kawasan sentra produksi pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan, baik untuk kepentingan lokal Prov. Kalteng maupun untuk kepentingan nasional,” kata Nuryakin saat mewakili Wakil Gubernur Kalteng memimpin Rapat Pelaksanaan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kalteng 2025, di M Bahalap Hotel Palangka Raya, Kamis 7 Maret 2024.
Ia melanjutkan, pengembangan sektor unggulan dan hilirisasi komoditas berbasis sumber daya alam; Peningkatan pemenuhan pelayanan dasar, infrastruktur dasar dan konektivitas; Peningkatan kualitas SDM dalam pemenuhan kebutuhan produksi maupun pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan daerah.
“Peningkatan upaya mitigasi bencana; Penurunan angka stunting dan penanggulangan kemiskinan; dan Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektoronik (SPBE) sebagai bagian dari upaya perbaikan tata kelola Pemerintahan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, penyusunan RKPD 2025 harus memperhatikan identifikasi target-target pembangunan yang belum tercapai, identifikasi isu strategis dan permasalahan pembangunan 2025, identifikasi isu strategis dan Kebijakan Nasional pada Rencana Kerja Pemerintah 2025 dan rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.
“Hal ini sejalan dengan tema pembangunan tahun 2025, yakni memantapkan pembangunan melalui pemerataan dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat, menuju Kalteng unggul dan bermartabat,” jelasnya.
Kemudian Nuryakin menjelaskan, berkenaan dengan penyusunan RKPD Tahun 2025 ini beberapa arahan yang harus menjadi perhatian terutama bagi perangkat daerah Provinsi terutama dalam perencanaan tahun 2025 dan seterusnya yakni pertama, kualitas Sumber Daya Manusia Kalteng yang mempunyai daya saing bukan hanya nasional akan tetapi juga internasional harus tetap menjadi perhatian utama kita, sehingga pembangunan bidang Pendidikan dan Kesehatan akan terus didorong, baik itu pembangunan sarana prasarananya, maupun peningkatan kapasitas SDM pengelolanya.
Kedua, hilirisasi sudah menjadi prioritas dalam pembangunan nasional, sehingga kita harus mendukung hal tersebut, karena akan meningkatkan nilai tambah yang akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perlu kesiapan kita semua, terkait dengan penanaman modal, perijinan, ESDM, perindustrian, perdagangan, maupun pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan peningkatan produksi serta ketersedian bahan baku/komoditas bagi industri serta bidang dan sektor lain,
Ketiga, pembangunan infrastruktur harus diikuti juga dengan upaya untuk mempertahankan kualitas infrastruktur tersebut, sehingga dapat digunakan dengan baik, untuk memperlancar arus barang/jasa, disamping untuk mendukung ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya di Kalteng dan terakhir, pembangunan sarana dan prasarana produksi yang telah dilaksanakan agar didukung juga dengan menjamin ketersediaan bahan bakunya, misalnya pabrik pakan ternak, harus memperhatikan ketersedian bahan baku, salah satunya mendorong peningkatan produksi jagung. Selain itu juga bagaimana sektor lain juga dapat terlibat dalam upaya pemasaran hasilnya.
“Ini juga menjadi perhatian dalam upaya penanggulangan dan menekan angka inflasi,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza