INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Akhir tahun 2021 Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengalami inflasi sebesar 0,66 persen. Hal ini diketahui berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim yang menyatakan selama bulan Desember 2021 ibukota Kotim tersebut kembali mengalami inflasi seperti bulan sebelumnya, yakni bulan November sebesar 0,32 persen.
Inflasi Kota Sampit kali ini disebabkan adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yang didominasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,98 persen. Adapun, komoditas yang memiliki andil paling besar ialah cabai rawit dengan persentase sebesar 0,30 persen.
“Dengan persentase itu menempatkan Kota Sampit berada pada posisi ke 51 dari Kota Inflasi di Indonesia, ” kata Kepala BPS Kotim, Eddy Surahman, Kamis, 13 Januari 2022
Lanjutnya, di samping itu kelompok pengeluaran lainnya yang memiliki andil besar dalam inflasi yang terjadi bulan lalu. Yakni, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,93 persen, kelompok transportasi 0,92 persen, kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,56 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,53 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,36 persen.
“Hampir semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi, tapi ada beberapa juga yang tidak, ” imbuh Eddy.
Adapun, beberapa komoditas yang memiliki andil dalam inflasi di Kota Sampit bulan Desember 2021, antara lain cabai rawit, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, mangga, sampo, telur ayam ras, cabai merah, ikan tongkol, semen, dan beras. Namun, ada pula sejumlah komoditas yang mengalami penurunan indeks harga, seperti daging ayam ras, bawang merah, ikan patin, semangka, air kemasan, tomat, dan lain-lain.
Sementara itu secara umum Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,57 persen pada Desember 2021. Dari total 90 kota yang menjadi acuan indeks harga konsumen (IHK), 88 kota diantaranya mengalami inflasi dan sisanya deflasi.
Sedangkan, di pulau Kalimantan seluruh kota IHK mengalami inflasi dengan posisi pertama adalah Kota Tanjung Selor sebesar 1,31 persen dan yang terendah Kota Pontianak sebesar 0,32 persen.
Editor: Andrian