INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Tipe A di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masuk pada tahapan kajian ulang. Ada beberapa opsi pertimbangan yang mendasari kajian ulang pembangunan RS Tipe A tersebut.
Opsi tersebut di antaranya adalah meminta pembangunan RS yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat dimana opsi ini yang masih ditunggu hasilnya. Kemudian opsi selanjutnya adalah pambangunan RS Vertikal yang dibangun oleh pusat dan di operasionalkan oleh pusat.
“Disisi lain Pemerintah Provinsi rencananya akan membangun rumah sakit rujukan, dibeberapa titik. Jadi strategi kita pertama itu tadi, sekarang masih opsi karena kan mempertimbangkan kemampuan daerah juga,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul baru-baru ini.
Dia menambahkan bahwa opsi yang dikembangkan dapat berjalan lalu, opsi yang kedua adalah jika Pemerintah Pusat membangun RS sendiri dan dioperasikan oleh mereka juga maka opsi yang diambil adalah RS tersebut berjalan dengan RS Vertikal, kemudian akan dibangun RS di beberapa titik di daerah.
Sementara itu untuk pembangunan RS Tipe A tentu harus memperhatikan kemampuan daerah, karena jika kemampuan dari segi anggaran memungkinkan maka tentu dapat berjalan. Namun jika sebaliknya Pemerintah Pusat membangun RS Vertikal maka cukup satu saja RS Tipe A untuk notabene wilayah Kota Palangka Raya.
Pihaknya juga telah menyampaikan ke Pemerintah Pusat tentang alasan mendasar untuk pembangunan RS Tipe A yakni bahwa satu-satunya Pemerintah Pusat yang tidak punya RS adalah di pulau Kalimantan. Bahkan ditempat atau pulau lain bahkan ada yang sampai dua RS Pusat seperti misalnya di Sulawesi.
Oleh karena pihaknya menawarkan pembangunan RS Pusat di Kalteng, karena dari segi geografis pulau Kalimantan sangat luas sekali. Karena jika mereka setuju untuk membangun RS di Kalteng maka studi kelayakan pembangunan RS Tipe A akan dihibahkan, bahkan untuk lahan tentu akan dipersiapkan.
“Kenapa kita mengajukan itu, karena kan Kalau Kaltim yang calon ibukota otomatis mereka bangun. Tapi jangkauannya masih luas, maka kita mencoba mengajukan kenapa tidak di Kalimantan Tengah,” ujar Suyuti.