INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) kembali memberikan perkembangan terkini mengenai banjir di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan laporan dari BPBD kabupaten/kota per 11 Desember 2024 hingga pukul 20.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Toyib, menjelaskan bahwa banjir terjadi di satu kota dan empat kabupaten, yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Katingan.
Di Kota Palangka Raya, banjir terjadi sejak 23 November 2024 dan sudah berlangsung selama 19 hari. Dampak banjir meliputi empat kecamatan dan 18 kelurahan/desa, yaitu Kecamatan Jekan Raya, Bukit Batu, Pahandut, dan Sebangau. Sebanyak 8.229 kepala keluarga (KK) atau 28.514 jiwa terdampak, dengan 3 KK mengungsi. Fasilitas umum terdampak berjumlah 66 unit, rumah terendam 3.905 unit, dan sarana pendukung lainnya tiga unit.
Di Kabupaten Pulang Pisau, banjir berlangsung sejak 26 November 2024 selama 16 hari, meliputi satu kecamatan di dua desa, yaitu Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa di Kecamatan Jabiren. Sebanyak 158 KK terdampak, dengan 158 rumah terendam dan tiga fasilitas umum turut terdampak.
Banjir di Kabupaten Kapuas terjadi sejak 28 November 2024 selama 14 hari. Wilayah terdampak meliputi empat kecamatan dengan 27 desa/kelurahan, yaitu Kecamatan Kapuas Tengah, Pasak Talawang, Timpah, dan Mantangai. Total masyarakat terdampak sebanyak 8.300 KK atau 22.629 jiwa, dengan 272 fasilitas umum dan 4.783 rumah terendam.
Sementara itu, di Kabupaten Kotawaringin Timur, banjir terjadi sejak 6 Desember 2024 selama enam hari, meliputi satu kecamatan dengan tujuh desa/kelurahan di Kecamatan Mentaya Hilir. Tidak ada masyarakat terdampak, namun terdapat 18 fasilitas umum dan 95 rumah yang terendam.
Banjir di Kabupaten Katingan mulai terjadi sejak 9 Desember 2024 selama tiga hari, meliputi Desa Tumbang Bulan di Kecamatan Mendawai. Sebanyak 14 KK terdampak, namun tidak ada fasilitas umum maupun rumah yang terendam.
Toyib menambahkan, beberapa kabupaten telah menetapkan status darurat bencana banjir, yaitu Kabupaten Lamandau, Murung Raya, dan Kapuas.
Penulis: Redha
Editor Andrian