INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Iklim tropis yang dimiliki oleh Indonesia khususnya Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), menjadi salah satu aspek dasar dalam menunjang bidang perkebunan seperti misalnya buah-buahan.
Oleh karenanya Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalteng yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), Henry M. Yoseph mendorong pengembangan buah-buah tropis dengan varietas unggul di Provinsi Kalteng.
Baru-baru ini, pihaknya telah melaksanakan kunjungan kerja ke Unit Pelayanan Teknis Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (UPT – BPSBTPH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Varietas buah-buahan yang tumbuh di iklim tropis seperti di Kalteng, juga memiliki nilai ekonomis tinggi, apabila dikelola dan dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah daerah,” ucap legislator dari partai Nasdem tersebut, Senin 28 Juni 2021.
Dia menambahkan bahwa saat ini sejumlah provinsi termasuk Kalsel sedang giat mengembangkan varietas buah-buahan maupun tanaman holtikultura, dimana hal tersebut merupakan upaya untuk memajukan ekonomi berkelanjutan di wilayah setempat.
“Tentunya Kalteng juga memiliki berbagai jenis buah. Karena itu juga Kalteng harus turut serta dalam pengembangan varietas bibit buah dan tanaman holtikultura yang unggul. Kalau di tekuni dengan serius maka Kalteng juga mampu dalam pengembangan buah-buahan tropis varietas unggul,” lanjutnya.
Sementara itu dia menilai bahwa di Kalteng juga banyak terdapat buah–buahan tropis yang berpotensi dikembangkan, diantaranya buah Durian, Rambutan, Mangga dan lainnya.
Selain itu, Kalteng juga sangat cocok ditanami buah-buahan varietas unggul baik Durian Otak Udang, Durian jenis Musang King, Durian Montong, Rambutan Antalagi, Rambutan Garuda, Mangga Kuini dan Kasturi dan lainnya.
Ia juga menyarankan agar dinas terkait, baik Provinsi dan Kabupaten serta kota di Kalteng, untuk bersama-sama mengembangkan bibit buah-buahan varietas unggul tersebut.
Henry meyakini bahwa kalau ada tempat pembibitan buah varietas unggul di Kalteng, maka masyarakat juga akan berlomba-lomba menanam buah-buahan tersebut, sehingga bisa juga sebagai tempat wisata buah, tempat belajar, penelitian bagi petani, pelajar dan mahasiswa di Kalteng.
“Agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh mencari atau membeli bibit buah-buahan dari luar Kalteng,” tutupnya.