INTIMNEWS.COM, ATAMBUA – Food Etate yang digaungkan Presiden Joko Widodo dikabarkan akan menjadi lokomotif pertanian di Kabupaten Belu. Melalui program Food Estate yang pengairannya menggunakan irigrasi sprinkel dengan memanfaatkan air dari Bendungan Rotiklot ini, difokuskan untuk meningkatkan tingkat produktivitas pertanian khususnya produksi jagung.
Namun setelah panen, Dinas Pertanian Kabupaten Belu seolah tidak mau membuka data terkait program Food Estate.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Gela Lay Rade yang ditemui beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa dirinya baru dilantik sebagai Plt Kepala Dinas Pertanian sehingga secara teknis, termasuk data ada pada Bidang Tanaman Pangan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Belu, Paskalia Kaci Bere Leki juga terkesan berbelit dan tidak mau memberikan data program Food Estate kepada publik.
Padahal, sebagai sebuah program percontohan, publik perlu tahu soal jalannya program Food Etate.
Mengenai bagaimana cara pengolahan lahan, penanaman, sistem pengairan, perawatan hingga panen dan pemasaran jagung hasil panen dari lahan Food Estate penting untuk diketahui publik.
Tidak hanya itu, luas lahan, target produksi dan realisasi prodiksi serta anggaran yang digelontorkan untuk program Food Estate juga patut diketahui publik.
Namun ironisnya, Kepala Bidang yang sudah dimintai kesediaanya untuk memberikan data sejak pekan lalu selalu saja berkelit.
Saat dihubungi media ini pada Kamis, 17 Maret 2022, Kaci meminta wartawan untuk datang menemuinya di kantor pada keesokan harinya.
Sebelumnya Plt Kadis mengarahkan wartawan untuk menemuinya soal urusan Food Estate, namun Kaci tidak membalas hingga berita ini diturunkan.
Editor: Andrian