INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Sekitar 150 orang yang tergabung dalam Pasukan Pengamanan Pemuda Pancasila (Pam PP), melaksanakan aksi damai yang dilaksanakan di depan sekretariat MPW Pemuda Pancasila Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Palangka Raya pada Rabu, 17 November 2021.
Sekretaris Pam PP Kalteng, yang juga sebagai koordinator lapangan (korlap) aksi damai Bakti Yusuf Irwandi mengatakan bahwa kedatangan mereka terkait dengan mempertanyakan nasib sekitar 150 orang yang merupakan Pam PP Kalteng di salah satu perusahaan di Kalteng.
“Kita mempertanyakan kejelasan nasib dari Pam PP Kalteng yang mana ada informasi bahwa akan dibubarkan, sehingga kita meminta kejelasan dari para pimpinan terkait nasib mereka yang menjadi bagian dari Pam PP Kalteng tersebut,” ucap Bakti.
Terlebih lagi dalam waktu dekat ini pihak dari Pam PP tersebut khususnya di perusahaan akan tutup buku. Sehingga perlu bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi langsung ke pimpinan mereka di MPW PP.
Sementara itu Plt Ketua MPW PP Kalteng, Muhammad Syauqie saat menemui para anggota Pam PP Kalteng mengatakan bahwa dia mengapresiasi para anggota Pam PP Kalteng yang datang langsung menuju Sekretariat MPW untuk menyampaikan aspirasi.
“Selama kami menjadi Plt mulai bulan Maret, sampai sekarang kita belum pernah mendapatkan berkas terkait dengan permasalahan ini. Tapi secara garis besar saya bawahi bahwa, SK Pam PP Kalteng yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris sebelumnya pada 2018,” ucap Syauqie.
Sehingga dia menilai bahwa Pam PP tak perlu khawatir, meskipun SK Pam tersebut tak ditandatangani oleh pihaknya namun, kontrak dengan perusahaan tersebut informasinya masih sampai tahun 2022 mendatang.
Sementara itu Sekjen MPN Pemuda Pancasila, H. Arif Rahman yang hadir dalam aksi damai tersebut usai membuka diklat kaderisasi utama mengatakan bahwa dia berharap agar permasalahan tersebut tidak terjadi secara berlarut-larut dan musti dicari solusinya.
“Saya sebagai Sekjen tentunya harus mencari solusinya. Bahwa ini merupakan masalah internal kami, kalau dalam keluarga besar ya seperti masalah adek kaka,” ucap H. Arif Rahman.
Dia menambahkan bahwa harapannya kejadian tersebut jangan sampai berlarut-larut, karena itu dia meminta list atau data terkait dengan anggota Pemuda Pancasila yang tergabung dalam Pam PP. Sehingga nantinya dari pihak terkait akan segera mencarikan solusinya.