INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Anggota DPRD Kotawaringin Barat (Kobar) Ery Eryansyah meminta Pemerintah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kobar melakukan terobosan untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di kalangan pelajar maupun mahasiswa dan santri.
Anggota DPRD Kobar dari fraksi Golkar ini, meminta Disdik dan pihak sekolah agar menggelar vaksinasi di sekolah-sekolah.
“Disdik Kotawaringin Barat dan pihak sekolah kami minta menggelar vaksinasi Covid-19 di sekolah-sekolah,” ujar Ery Eryansyah, Senin 30 Agustus 2021.
Selain karena dinilai lebih tepat sasaran, langkah ini juga merupakan upaya untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok kalangan pelajar di Kotawaringin Barat.
Menurut Ery Eryansyah, vaksinasi Covid-19 untuk pelajar lebih tepat jika dilakukan di sekolah-sekolah karena pihak sekolah memiliki data siswa yang akan divaksin.
Hal ini tentu bisa membantu pemerintah untuk mendata dan mempercepat pemberian vaksin, kata Anggota DPRD yang juga seorang dokter ini.
Selain itu, Ery Eryansyah meminta agar Pemkab Kobar bisa membuat program. Harapannya agar lebih banyak pelajar mau untuk melakukan vaksin.
“Untuk mengajak siswa agar cepat divaksin, maka Pemkab harus membuat program bagi sekolah ini untuk semua tingkatan, maka tidak hanya pelajar yang tertarik, tetapi orang tua siswa juga mau ikut divaksin Covid-19,” tegasnya.
Namun, Lanjut Ery Eryansyah yang menjadi kendala para Nakesnya, tenaga Nakes di Kobar masih kurang,jadi kalo vaksin diadakan disekolah ada bagusnya, cuma disini terkendala Nakes yang menjadi pelaksana, terangnya.
Jad sebaiknya diadakan bergilir setiap sekolah agar dijadwalkan di tempat Faskes yang nantinya ditunjuk, dan harinya juga harus beda, kata Ery Eryansyah.
Setiap hari ada beberapa sekolah muridnya untuk divaksin, sesuai zonanya masing-masing.
Untuk masalah prioritas pelajar yang divaksin, antara yang sekolah di luar pulau dan di dalam daerah, itu bisa dilihat dari ketersediaan Vaksin yang ada kalo bisa jangan ada pembedaan jadi semua bisa divaksin, itupun kalau vaksinnya cukup, harap Ery Eryansyah.
“Tetapi kalau vaksin terbatas ya dilihat juga skala prioritasnya, diutamakan yang keluar daerah dengan melihat urgensinya, misalnya ada yang mengejar jadwal ujian atau tugas magang dan lainnya,” tandasnya. (Yus).