INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Edie Faganti, menyoroti minimnya pendidikan politik di masyarakat, khususnya bagi para pemula.
Hal ini disampaikan saat acara ramah tamah bersama Penjabat (Pj) Bupati Kobar Budi Santosa, Sekretaris Daerah (Sekda) Rody Iskandar, sejumlah pejabat pemerintahan, dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kobar di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati pada Minggu (24/11).
Menurut Edie, pendidikan politik memainkan peran yang sangat penting dalam membangun kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, mengenai hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, ia mengakui bahwa upaya pembinaan politik selama ini masih jauh dari kata memadai.
“Pendidikan politik itu sangat penting, terutama bagi pemula. Generasi muda perlu memahami bagaimana sistem politik berjalan, peran mereka dalam demokrasi, dan cara menyuarakan aspirasi dengan benar. Sayangnya, pembinaan politik di Kotawaringin Barat hingga kini hampir tidak ada,” tegas Edie.
Ia menambahkan bahwa tanpa pendidikan politik yang memadai, masyarakat cenderung menjadi apatis atau bahkan terjebak dalam praktik politik yang tidak sehat, seperti politik uang atau kampanye hitam.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Budi Santosa mengapresiasi perhatian Kesbangpol terhadap isu ini. Menurutnya, pendidikan politik bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tugas bersama berbagai elemen masyarakat, termasuk media dan organisasi kemasyarakatan.
“Kesadaran politik harus dibangun sejak dini. Kita perlu merancang program-program edukasi politik yang menarik, interaktif, dan relevan bagi anak muda. Peran media, komunitas, dan lembaga pendidikan juga sangat penting untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab,” ujar Budi.
Sekda Rody Iskandar turut mendukung inisiatif ini dengan menekankan pentingnya sinergi antarinstansi untuk meningkatkan kualitas pendidikan politik di Kobar. Ia menyarankan agar Kesbangpol mulai merancang kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan simulasi pemilu untuk menjangkau generasi muda secara langsung.
“Kita perlu menyusun strategi yang komprehensif. Misalnya, melibatkan siswa SMA dan mahasiswa dalam diskusi politik atau pelatihan kepemimpinan. Hal ini penting untuk mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan,” ungkap Rody.
Sementara itu, Ketua PWI Kobar, Syamsudin Danuri yang juga hadir dalam acara tersebut, menawarkan dukungan penuh dari media untuk mengampanyekan pentingnya pendidikan politik. Ia menekankan bahwa pemberitaan yang positif dan edukatif dapat menjadi salah satu cara untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap isu-isu politik.
Kesbangpol Kobar sendiri berencana untuk memulai program pendidikan politik tahun depan, dengan fokus pada generasi muda di tingkat pelajar dan mahasiswa. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik sekaligus mencegah praktik politik negatif yang sering terjadi menjelang pemilu.
Acara ramah tamah ini berlangsung hangat dengan diskusi yang produktif. Semua pihak yang hadir sepakat bahwa pendidikan politik merupakan kunci utama untuk menciptakan masyarakat yang sadar dan bertanggung jawab dalam berdemokrasi.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit