INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggela menggelar Festival Kue Tradisional di Anjungan Sampit Jalan Gunung Arjuno 8.
Kepala Disbudpar Kotim Bima Ekawardhana menyampaikan dalam festival ini menampilkan kue-kue tradisional yang dibuat dari bahan alami dengan metode pembuatan handmade.
“Kue tradisional ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan sehingga anak cucu kita nanti bisa merasakan makanan ini,” kata Bima Ekawardhana, Kamis 1 Agustus 2024.
Dijelaskan festival kue tradisioan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengenalkan kembali kepada generasi untuk menjaga warisa budaya sehingan tidak termakan oleh zaman. Pasalnya festival semacam sudah jarang ditemukan di daerah.
“Kita juga memberdayakan UMKM dan ekonomi kreatif. Apalagi makanan ini tidak lagi poluler. Jadi melalui acara ini kita bisa menggugah kembali eksistensinya,” tandasnya.
Selain sebagai pewaris budaya, kegiatan tersebut menjadi salah satu wadah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengenalkan produk tradisional mereka. Sehingga produk mereka bisa lebih dikenal di khalayak luas.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kotim Khairiah Halikinnor memberikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut sebagai upaya pelestarian kue tradisional.
“Kalau kita lihat di cafe, makanannya bahan dasarnya sama, seperti singkong dan pisang, hanya kemasannya yang berbeda,” ucapnya.
Khairiah menegaskan bahwa kue tradisional penting untuk diangkat kembali kembali popularitasnya, sebenarnya tetap mampu bersaing dengan kue yang ada di mal atau cafe yang modern.
“Sejumlah anek kue tradisional khas daerah ini yang harus dilestarikan yakni kue pepare, putu mayang, serabi, pilus kunjui, kekicak, hintalu keruang, lempeng sagu, lempeng kunjui, cucur, wadai cincin, pais pisang, pais kunjui, lelampar, klepon kunjui, lempeng pisang, lapis hijau, lapis coklat, onde-onde dan lainnya,” pungkasnya.