INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus memantapkan langkah untuk menghadapi penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional pada tahun 2025.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kobar menggelar rapat koordinasi pada Jumat (15/11), membahas strategi pencapaian sembilan tatanan KKS yang menjadi syarat utama penghargaan Swasti Saba.
Kepala Bappedalitbang Kobar, Juni Gultom, menjelaskan bahwa persiapan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri.
“Penilaian KKS pada 2025 membutuhkan data dari tahun 2023 dan 2024. Oleh karena itu, seluruh pihak harus bekerja maksimal untuk memastikan semua indikator terpenuhi,” ujarnya pada Senin (18/11).
Komitmen Menuju Tahap Wistara
Kabupaten Kobar saat ini berada di tahap Wistara, level tertinggi dalam penilaian KKS. Dengan 12 desa dan kelurahan yang telah berkomitmen menuju status Open Defecation Free (ODF), Kobar menunjukkan progres signifikan.
“Untuk tahap Wistara, minimal 90 persen indikator harus terpenuhi, termasuk pencapaian ODF sebesar 100 persen,” jelas Juni.
Selain ODF, sembilan tatanan KKS yang menjadi fokus utama meliputi kawasan pemukiman, fasilitas umum, dan pendidikan, hingga pengelolaan sampah dan limbah.
“Setiap tatanan ini memiliki skala penilaian yang ketat. Kami harus memastikan tidak ada yang terlewat agar peluang mendapatkan Swasti Saba semakin besar,” tambahnya.
Salah satu program unggulan dalam persiapan KKS adalah penghapusan jamban total atau nol jamban. Hingga kini, sebanyak 56 jamban tidak layak telah dibongkar, dan sekitar 100 unit lainnya sedang dalam proses penanganan.
“Kami mengutamakan pembangunan MCK bersama di setiap RT untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan mendukung pola hidup sehat,” kata Juni.
Untuk mendukung program ini, pemerintah Kabupaten Kobar telah mengalokasikan anggaran pembangunan 700 unit WC umum dan keluarga yang tersebar di 6 kecamatan. Proyek ini akan dimulai pada 2024, dengan harapan mempercepat pencapaian nol jamban di seluruh wilayah.
Kolaborasi Antarpihak Kesuksesan KKS tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan masyarakat dan pihak swasta.
Gubernur Kalimantan Tengah telah menginstruksikan bupati dan wali kota untuk membentuk tim pembina KKS, yang bertugas melakukan penilaian mandiri dan menjalin sinergi dengan forum KKS setempat.
Di Kobar, forum ini telah aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.
“Sinergi semua pihak adalah kunci utama keberhasilan. Dengan kerja sama yang baik, kami optimis Kabupaten Kobar bisa meraih Swasti Saba Wistara di tahun 2025,” tegas Juni.
Persiapan menuju Swasti Saba 2025 bukan sekadar mengejar penghargaan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Kami ingin semua warga Kobar merasakan manfaat dari program KKS ini. Lingkungan yang sehat adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang,” tutup Juni.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen kuat, Kabupaten Kotawaringin Barat siap menjadikan tahun 2025 sebagai tonggak sejarah dalam mewujudkan visi menjadi kabupaten yang sehat, maju, dan sejahtera.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit