INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sejak diresmikan oleh Bupati Kotawaringin Barat pada 2019 lalu, Pasar Palagan Sari Kelurahan Madurejo Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, hingga saat ini belum maksimal.
Kondisi ini membuat pasar terlihat semerawut karena hampir semua fasilitas los pasar (bangunan besar dan panjang, beratap namun tidak berdinding yang dibagi ke dalam sejumlah petak) dan kios banyak yang kosong. Parahnya lagi para pedagang enggan membuka lapaknya yang sudah disediakan.
Dalam pantauan media ini, Selasa (18/1/2022) hampir semua kios di Pasar Palagan Sari belum ditempati pedagang. Bahkan los-los saja. Puluhan lapak pedagang masih kosong karena banyak pedagang masih enggan menempati.
Kondisi tersebut memberikan kesan bangunan yang dibangun Pemerintah itu tidak memberikan manfaat sejak beberapa tahun terkahir. Belum lagi, pihak terkait sepertinya belum mengambil tindakan tegas untuk mengatasi persoalan tersebut, seperti merelokasi para PKL yang masih berjualan di badan jalan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disprindagkop) Kotawaringin Barat Alfan Khusnaini membenarkan bahwa kondisi Pasar Palagan Sari saat ini memang masih banyak los pasar yang kosong karena belum ditempati para pedagang.
“Kondisi ini disebabkan banyaknya pedagang yang lebih memilih berjualan di luar pasar Palagan Sari, padahal Pemkab Kobar sudah menyediahkan dibagian dalam,” ujarnya.
Kondisi ini sudah lama, diperparah karena kondisi pandemi Covid-19, belum lagi banyak pedagang yang berjualan di pinggir-pinggir jalan. Secara infrastruktur pasar ini sebenarnya masih sangat layak fungsi, tandasnya.
Saat Peresmian pada 2019, silam, Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah berharap masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik.
“Saya minta apa yang diberikan ini ada asas manfaat bagi masyarakat. Fasilitas dan sarana yang telah diberikan seperti pasar dapat memberi kenyamanan dan kesejahteraan masyakarat sekitarnya,” ungkap Bupati beberapa tahun yang lalu.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian