INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, pandemi Covid-19 juga mempengaruhi kondisi perekonomian yang menyebabkan penurunan daya beli yang sangat signifikan. Tahun 2022 saat pandemi Covid-19 mulai mereda yang kemudian menjadi kesempatan baik untuk menjalankan roda perekonomian nasional. Lembaga Jasa Keuangan memanfaatkan momentum ini semaksimal mungkin untuk percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.
Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah, yang juga menjadi lembaga intermediasi pada pengaturan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan di sektor keuangan, mengumpulkan data perkembangan pada sektor Bank Umum (Konvensional dan Syariah) mengalami peningkatan dengan jumlah Aset 16,13% (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 6,77% dan Kredit sebesar 16,65% dengan tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan) sebesar 1,15%. Tercatat Sektor Penyaluran Kredit Tertinggi ada pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, rumah tangga, dan perdagangan (besar/eceran) dengan 3 Kota yang juga menjadi Penyaluran Kredit Tertinggi, Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pada Sektor Bank Perkreditan Rakyat yang terfokus pada UMKM dan pegawai swasta tercatat mengalami peningkatan Aset 62,18% (yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 65,71% dan Kredit sebesar 84,34% dengan tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan) sebesar 2,32%.
“Tercatat Sektor Penyaluran Kredit Tertinggi ada pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, konstruksi, transportasi, pergudangan dan komunikasi dengan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Sukamara yang juga menjadi Penyaluran Kredit Tertinggi,” jelas Ketua OJK Kalteng, Otto Fitriady.
Editor: Andrian